Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia, Haryajid Ramelan mengatakan, pencadangan memang perlu dilakukan, karena bank harus menekan potensi kredit macet, serta fokus dalam upaya perbaikan kualitas kredit.
Sehingga secara jangka panjang saham-saham bank, khususnya, bank BUMN masih potensial untuk dikoleksi. Terlebih, bank selalu menghasilkan laba dan memberikan dividen setiap tahunnya.
Baca juga: Saham Bank di 2017 Masih Menarik Investor
“Menurut saya BRI dan Mandiri masih bagus,” kata Haryajid di acara diskusi meneropong prospek saham perbankan 2017, kemarin.
Di kesempatan yang sama, Senior Investment Samuel Asset Management Joseph Pangaribuan mengungkapkan, bank-bank dalam beberapa tahun sendiri mengalami banyak tantangan. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More
Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More