Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia, Haryajid Ramelan mengatakan, pencadangan memang perlu dilakukan, karena bank harus menekan potensi kredit macet, serta fokus dalam upaya perbaikan kualitas kredit.
Sehingga secara jangka panjang saham-saham bank, khususnya, bank BUMN masih potensial untuk dikoleksi. Terlebih, bank selalu menghasilkan laba dan memberikan dividen setiap tahunnya.
Baca juga: Saham Bank di 2017 Masih Menarik Investor
“Menurut saya BRI dan Mandiri masih bagus,” kata Haryajid di acara diskusi meneropong prospek saham perbankan 2017, kemarin.
Di kesempatan yang sama, Senior Investment Samuel Asset Management Joseph Pangaribuan mengungkapkan, bank-bank dalam beberapa tahun sendiri mengalami banyak tantangan. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More