Terkait mata uang AS sendiri mengalami pantulan tajam pekan lalu setelah Presiden AS Donald Trump menjanjikan rencana pajak “fenomenal” yang dipandang mendukung pertumbuhan ekonomi AS.
Semakin jelas bahwa nilai USD kuartal ini sangat terpengaruh oleh Trump. USD mengalami reli bullish karena optimisme terkait stimulus fiskal, belanja infrastruktur, dan pemotongan pajak. Ekspektasi kenaikan suku bunga di masa mendatang juga berperan dalam mendukung USD. “Kurs USD sepertinya akan tetap kuat dalam jangka waktu menengah dan panjang,” jelasnya.
Baca juga: Keuangan Syariah Solusi Perlambatan Ekonomi Global
Walaupun USD mungkin tertopang di jangka yang lebih panjang, ada risiko USD dapat melemah di jangka pendek apabila pengumuman pajak di beberapa pekan mendatang mengecewakan pasar.
Melihat hal itu, Lukman beranggapan dari sudut pandang teknikal, Indeks Dolar tetap agak tertekan di grafik harian. Apabila terjadi penurunan di bawah 100.50 maka akan terbuka jalan menuju 100.00. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Menjelang akhir 2024, PT Hyundai Motors Indonesia resmi merilis new Tucson di Indonesia. Sport Utility Vehicle (SUV)… Read More
Jakarta - Donald Trump telah kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada Pemilu yang… Read More
Jakarta - Romy Wijayanto, Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI menerima penghargaan sebagai Most Popular… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan pada Oktober 2024 tercatat sebesar Rp7.576,8 triliun, atau… Read More
Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan peran strategis koperasi, khususnya Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), dalam… Read More
Jakarta – Optimisme para pelaku usaha di Inggris terhadap ekonomi di Tanah Air masih solid.… Read More