Terkait mata uang AS sendiri mengalami pantulan tajam pekan lalu setelah Presiden AS Donald Trump menjanjikan rencana pajak “fenomenal” yang dipandang mendukung pertumbuhan ekonomi AS.
Semakin jelas bahwa nilai USD kuartal ini sangat terpengaruh oleh Trump. USD mengalami reli bullish karena optimisme terkait stimulus fiskal, belanja infrastruktur, dan pemotongan pajak. Ekspektasi kenaikan suku bunga di masa mendatang juga berperan dalam mendukung USD. “Kurs USD sepertinya akan tetap kuat dalam jangka waktu menengah dan panjang,” jelasnya.
Baca juga: Keuangan Syariah Solusi Perlambatan Ekonomi Global
Walaupun USD mungkin tertopang di jangka yang lebih panjang, ada risiko USD dapat melemah di jangka pendek apabila pengumuman pajak di beberapa pekan mendatang mengecewakan pasar.
Melihat hal itu, Lukman beranggapan dari sudut pandang teknikal, Indeks Dolar tetap agak tertekan di grafik harian. Apabila terjadi penurunan di bawah 100.50 maka akan terbuka jalan menuju 100.00. (*)
Editor: Paulus Yoga
JAKARTA - KCIC menetapkan harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh dengan tarif promo sebesar Rp50.000.… Read More
Jakarta – Mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di era Presiden Joko Widodo, Basuki Hadimuljono… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tetap tumbuh di seluruh wilayah pada kuartal III… Read More
Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2024 mencapai… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa, 5… Read More