Di sisi lain, prospek Presiden AS Donald Trump yang mengeluarkan rencana perpajakan “fenomenal” di beberapa pekan mendatang telah mendongkrak sentimen risiko sehingga saham global pun membaik.
Saham Asia menguat pada awal perdagangan hari senin dan selera trading yang diperkuat oleh efek Trump membuat pasar Eropa memasuki teritori hijau.
Baca juga: Prospek Ekonomi Indonesia Masih Menjanjikan
Wall Street mungkin juga menguat apabila momentum bullish dari Asia dan Eropa ditambah dengan efek Trump mendorong investor untuk mencari aset berisiko.
Walaupun ada kemungkinan saham menguat pekan ini karena membaiknya selera risiko, ancaman bahwa rencana perpajakan “fenomenal” Trump tidak mencapai ekspektasi pasar mungkin membatasi peningkatan. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (5/11) berakhir ditutup pada zona… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 tumbuh… Read More
Jakarta - Di era globalisasi ini, perusahaan yang memegang kendali dan memimpin teknologi dipastikan berpeluang… Read More
Jakarta - Salah satu pasar aset kripto, yakni Bitcoin pada perdagangan hari ini (5/11) pukul… Read More
Jakarta – Google Pixel, smartphone besutan Alphabet, mengalami nasib serupa dengan iPhone 16 yang dilarang… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi menurut komponen pengeluaran masih menunjukkan pertumbuhan… Read More