Keuangan

Menanggapi Penundaan Co-payment, Ini Sikap Prudential Indonesia

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi menunda penerapan kebijakan implementasi Surat Edaran OJK SEOJK No.7/SEOJK.05/2025 terkait pembagian risiko pada produk asuransi kesehatan atau co-payment.

Keputusan itu diambil berdasarkan rekomendasi hasil Rapat Kerja Perdana bersama Komisi XI DPR RI pada Senin, 30 Juni 2025. Dalam rapat tersebut, Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menyebut kebijakan co-payment menimbulkan banyak polemik di masyarakat.

Baca juga: OJK Tunda Co-Payment Asuransi Kesehatan, Nasabah Tak Jadi Bayar 10 Persen

Menanggapi hal tersebut, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen, menyatakan bahwa pihaknya tengah menunggu arahan lebih lanjut dari OJK dan menghormati setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh regulator dan pemerintah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Prudential Indonesia terus berkomitmen secara konsisten melakukan edukasi asuransi dan mempersiapkan hal-hal yang diperlukan sesuai kebijakan-kebijakan pemerintah, baik itu co-payment ataupun kebijakan lainnya yang mendukung pelindungan nasabah secara menyeluruh,” ucap Karin kepada Infobanknews di Jakarta, Rabu, 2 Juli 2025.

Baca juga: Prudential Indonesia “Curi Start” Terapkan Co-Payment

Karin juga menambahkan, Prudential Indonesia percaya kolaborasi antara pemangku kepentingan dapat mewujudkan ekosistem kesehatan yang optimal dan berkelanjutan bagi masyarakat, termasuk untuk industri asuransi.

“Ini sejalan dengan fokus dan komitmen Prudential Indonesia untuk menjadi mitra dan pelindung tepercaya bagi nasabah di setiap fase kehidupan, untuk masa depan,” imbuhnya.

Sejalan dengan Prudential Indonesia, Allianz Indonesia juga akan menunggu arahan lebih lanjut dari OJK terkait penerapan co-payment. Selain itu, perusahaan juga terus memantau perkembangan implementasi aturan tersebut, sembari mempersiapkan pelaksanaan ketentuan lain dalam SEOJK.

Direktur Legal dan Compliance Allianz Life, Hasinah Jusuf, menyebut Allianz Life juga akan terus memperkuat diskusi dengan regulator dan asosiasi guna mempersiapkan rencana dan skema ke depan yang dibutuhkan.

Baca juga: Allianz Life Beberkan Keuntungan Skema Co-Payment untuk Nasabah

Hasnah menambahkan bahwa seluruh upaya ini ditujukan untuk mendorong layanan kesehatan yang terkendali dan berkelanjutan, salah satunya melalui pengendalian kenaikan biaya medis. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Membangun Zhenshen Indonesia

Oleh Cyrillus Harinowo, Komisaris Independen Bank Central Asia PAGI itu saya melakukan kunjungan ke Kawasan… Read More

1 hour ago

Bank Mandiri Segarkan Komisaris, Pertebal Pengawasan di Tengah Ekspansi

Poin Penting Bank Mandiri merombak jajaran Dewan Komisaris melalui RUPSLB 19 Desember 2025 dengan menunjuk… Read More

13 hours ago

Aliran Modal Asing Masuk RI Rp0,24 Triliun di Pekan Ketiga Desember 2025

Poin Penting Modal asing masuk Rp0,24 triliun ke Indonesia pada pekan ketiga Desember 2025, terutama… Read More

21 hours ago

Simak Nih! 5 Tips Jaga Keamanan Bertransaksi Digital di Momen Nataru

Poin Penting Pemerintah memproyeksikan lonjakan transaksi digital seiring tingginya aktivitas belanja masyarakat selama libur Natal… Read More

1 day ago

Danantara Bersama BP BUMN dan BTN Kerahkan Bantuan untuk Korban Banjir Sumatra

Poin Penting Danantara Indonesia dan BP BUMN mengerahkan 1.066 relawan serta 109 armada truk melalui… Read More

2 days ago

Ini Komitmen Bank INA Dukung Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

Bank INA dan Indomaret salurkan 250 paket nutrisi di Depok untuk mencegah stunting. Program CSR… Read More

2 days ago