Kenaikan NII tersebut bersumber dari peningkatan kredit dan pembiayaan. Pertumbuhan Nll juga didukung beban bunga yang mencatatkan kenaikan yang lebih lambat dibanding peningkatan pendapatan bunga.
Di sisi lain, beban bunga perseroan tercatat hanya tumbuh sebesar 9,21 persen yoy per September 2017, atau berada di bawah kenaikan pendapatan bunga sebesar 12,59 persen yoy.
Baca juga: BTN Masuk Jajaran 50 Perusahaan Terbaik di Indonesia
Sementara kuuran kredit dan pembiayaan BTN naik sebesar 19,95 persen yoy atau naik dari Rp153,81 triliun pada kuartal III-2016 menjadi Rp184,5 triliun.
Kenaikan pinjaman emiten bersandi saham BBTN tersebut disokong peningkatan kredit perumahan yang menempati porsi sebesar 90,61 persen dari total pinjaman. Per September 2017, kredit perumahan perseroan tercatat naik 19,32 persen yoy menjadi Rp167,16 triliun. Di segmen ini, Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi mencatatkan kenaikan paling tinggi atau sebesar 30,78 persen yoy menjadi Rp68,34 triliun pada September 2017. (*)
Editor: Paulus Yoga