Kemensos Salurkan Berbagai Bantuan ke Korban Banjir di Bogor dan Bekasi

Kemensos Salurkan Berbagai Bantuan ke Korban Banjir di Bogor dan Bekasi

Jakarta – Kementerian Sosial (Kemensos) bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, masih melakukan pendataan terhadap korban dan dampak dari bencana banjir yang melanda wilayah Bogor dan Bekasi, beberapa waktu lalu.

Hingga kini, data resmi terkait jumlah korban dan tingkat kerusakan masih dalam proses finalisasi.

“Sampai sekarang memang data belum final masih terus berkembang karena memang cukup luas ya banjir ini. Mohon nanti kita akan sampaikan kalau datanya sudah cukup menggambarkan situasi dan kondisinya,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf, dikutip Rabu, 5 Maret 2025.

Menurutnya, pemerintah terus bergerak cepat dalam penanganan bencana banjir yang melanda wilayah sekitar Jakarta, Bogor dan Bekasi. Tenaga kebencanaan pun telah diterjunkan ke berbagai titik terdampak.

“Semua tenaga kebencanaan sedang ada di lapangan baik di Jatiasih, di Bekasi, maupun di Bogor dan beberapa tempat di Jakarta,” jelasnya.

Baca juga : Update Banjir Jakarta: 59 RT Masih Terendam hingga 3 Meter, Puluhan Warga Mengungsi

Ia menjelaskan, dalam penanganan dampak bencana tersebut, pihaknya berfokus pada dua klaster yakni logistik dan lokasi penampungan. 

Bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDP) yang juga dalam koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pihaknya telah berkoordinasi dalam proses evakuasi warga terdampak.

“Semua sudah di lapangan dan tenaga-tenaga terlatih kita lihat semua juga sudah berusaha untuk mengevakuasi di tempat-tempat pengungsian yang disediakan maupun pengungsian secara mandiri,” lanjutnya.

Salurkan Bantuan

Di sisi bantuan, Saifullah menyampaikan bahwa Kemensos telah menyalurkan berbagai kebutuhan dasar bagi para pengungsi. 

Bantuan yang diberikan meliputi kasur, bantal, obat-obatan, pakaian untuk ibu dan anak, serta makanan siap saji. Selain itu, dapur umum juga telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan makanan warga terdampak.

“Jadi ada dapur umum yang sekarang sudah beroperasi. Salah satunya yang sudah beroperasi itu adalah di jatiasih, kerja sama pemerintah Kota Bekasi, pemerintah Kabupaten Bekasi dan juga dengan Kementerian Sosial,” tambahnya.

Baca juga: Mensos Gus Ipul Wanti-wanti: Bantuan Tunai Jangan Digunakan Modal Judi Online

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (MBKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan bahwa pihaknya terlibat dalam fase tanggap darurat dengan melakukan modifikasi cuaca. 

Menurutnya, hal tersebut telah dikoordinasikan dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta BNPB.

“Kami tadi dikoordinasikan oleh Bapak Menko PMK bersama kepala BNPB. Dan kami BMKG akan melakukan modifikasi cuaca. Konsepnya adalah menghalangi atau apa ya, awan-awan yang harusnya bergerak, bertiup ke area yang rawan itu dijatuhkan sebelum masuk ke area rawan,” jelasnya.

Modifikasi cuaca, menurut Kepala BMKG rencananya dilakukan sampai beberapa hari ke depan untuk selanjutnya dievaluasi bersama dengan BNPB. Dwikorita pun meminta dukungan seluruh pihak agar modifikasi cuaca ini dapat mengurangi intensitas hujan khususnya di daerah Jakarta dan Jawa Barat.

“(Siaga di wilayah) Jawa Barat, Banten, DKI, Lampung, termasuk sebagian Palembang, bahkan Bengkulu kena sedikit, seperti itu. Mohon doanya agar semuanya dapat termitigasi dan tidak ada korban jiwa,” bebernya.

Diketahui, sebanyak 119 rumah di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, tergenang banjir usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Minggu (2/3/2025) malam dan mengakibatkan luapan Sungai Ciliwung.

Sementara itu, sekitar 10 ribu kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir di Kecamatan Jatiasih, Bekasi. Salah satu titik terdampak banjir yakni perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Vila Jatirasa, Pondok Mitra Lestari dan Perumahan Kemang. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

Top News

News Update