KB Finance Bidik Pembiayaan di Sektor Mobil Listrik, Kesehatan, dan Pertanian

KB Finance Bidik Pembiayaan di Sektor Mobil Listrik, Kesehatan, dan Pertanian

Jakarta— PT KB Bukopin Finance (KB Finance) membukukan kinerja yang solid sepanjang 2024, menandai titik balik yang signifikan setelah sebelumnya mengalami kerugian.

Dalam setahun terakhir, KB Finance meningkatkan portofolio pembiayaannya hingga bertumbuh 414 persen. Hal ini mendorong pendapatan perusahaan naik 206 persen secara tahunan (year on year/yoy). Derasnya penetrasi pembiayaan ikut mengerek pertumbuhan aset mencapai 148 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur KB Finance, Fajar Satritama menyatakan, pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan perusahaan induk dalam hal permodalan serta perbaikan infrastruktur dan tata kelola yang semakin kuat. Keberhasilan ini menjadi momentum penting dalam membangun kepercayaan perbankan dalam hal pendanaan.

Baca juga: KB Bank Segera Rampungkan Migrasi Sistem ke NGBS, Apa Kelebihannya?

KB Finance terus berupaya memperkuat strategi ekspansi dan diversifikasi produk guna mendorong sustainable growth pada 2025.

Adapun, katanya, perseroan akan melakukan diversifikasi pembiayaan dengan memperluas portofolio ke segmen retail, termasuk pembiayaan mobil listrik (EV), mobil bekas, peralatan medis, serta sektor pertanian.

Fajar bilang, diversifikasi ini sejalan dengan fokus utama perusahaan induk, KB Bank Indonesia yang menargetkan tiga sektor strategis, yaitu EV, healthcare, dan agribisnis.

KB Finance telah menerapkan Risk Acceptance Criteria (RAC) yang lebih ketat. Pun, mengembangkan sistem credit scoring yang diperbarui sesuai kondisi pasar.

Baca juga: Alhamdulillah! KB Bukopin Finance Sudah Turnaround

Selektivitas dalam memilih calon nasabah dan penerapan mitigasi risiko yang komprehensif menjadi kunci untuk menjaga kualitas portofolio pembiayaan.

“Kami sangat selektif dalam memilih calon nasabah dan menerapkan mitigasi risiko yang ketat untuk menjaga stabilitas bisnis serta mengontrol tingkat Non-Performing Financing (NPF),” jelas Fajar.

Tak hanya itu, monitoring pasca pencairan dan evaluasi portofolio dilakukan secara berkala. Ini dimaksudkan guna mengantisipasi risiko yang mungkin muncul, memastikan stabilitas bisnis KB Finance tetap terjaga. (*) RAL

Related Posts

Top News

News Update