Jakarta – Mulai tumbuhnya ekonomi dan meningkatnya kinerja ekspor Indonesia membawa optimisme ekonomi di tahun 2022. Sejumlah bisnis diperkirakan masih akan menunjukkan tren positif di tahun ini.
Arsjad Rasjid, ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan, prospek bisnis kuliner masih menjanjikan pada 2022. Hal ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Per Maret 2021 yang mengungkapkan sekitar 49,25% atau Rp622,84 miliar pengeluaran penduduk perkapita dalam sebulan digunakan konsumsi makanan.
Sementara, dari pengeluaran konsumsi non makanan, mayoritas atau 51,89% mengalir ke perumahan dan fasilitas rumah tangga. Karena itu, dirinya menyakini bisnis properti masih terus tumbuh tinggi pada tahun 2022.
“Kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal masih tinggi baik melalui pembelian properti maupun sewa,” ujar Arsjad dalam Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa, 25 Januari 2022.
Pandemi Covid -19 juga mendongkrak prospek bisnis teknologi informasi dan komunikasi. Pertumbuhan diperkirakan masih didominasi pada sektor e-commers, pendidikan, kesehatan dan juga fintech.
Sedangkan Manufaktur yang menjadi unggulan pemerintah di 2021 juga diperkirakan akan tumbuh positif. Hal ini didukung oleh berbagai insentif yang telah dikeluarkan pemerintah.
“Bisnis lain yang diperkirakan akan tumbuh positif di 2022 adalah bisnis aneka barang dan jasa. Bisnis pakaian jadi dan juga otomotif,” ucapnya.
Namun demikian, Arsjad mengungkapkan pertumbuhan bisnis di Indonesia masih memiliki sejumlah tantangan. Antara lain Indonesia dinilai masih cukup rentan terhadap gelombang ketiga pandwmi Covid-19.
“Akselerasi program vaksinasi danbpeningkatan protokol kesehatan masih menjadi kunci untuk mendorong pwmulihan ekonomi dan meningkatkan prospek ekonomi dalam jangka pendek,” tutup Arsjad. (*) Dicky F.