Jakarta – Agen merupakan ujung tombak pemasaran asuransi. Dalam rangka mengoptimalkan dan mengembangkan saluran distribusinya, termasuk agen, Manulife Indonesia menerapkan program Mission Extraordinary. Program ini ditujukan untuk membentuk tim agen atau penasihat keuangan elit demi memenuhi kebutuhan nasabah yang kian berkembang.
Program Mission Extraordinary menggunakan tiga pendekatan, yakni Connect, Customize, dan Grow. “Kami tetap berfokus pada program perekrutan dan pelatihan yang berkualitas agar jalur agency kami dapat bertumbuh secara berkelanjutan” jelas Sutikno Sjarif, Direktur Manulife Indonesia seperti dikutip dari siaran persnya, Jumat, 29 April 2016.
Saat ini, tambahnya, Manulife Indonesia telah memiliki lebih dari 8 ribu agen profesional yang siap membantu nasabah untuk membuat perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selain itu, Manulife juga terus memperluas cakupan dan jangkauan pasarnya melalui distribusi kemitraan dengan bank. Saat ini, Manulife telah menjalin kemitraan diantaranya dengan Bank Muamalat Indonesia, Bank DBS, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank OCBC NISP.
Untuk mendukung pelayanan, Manulife Indonesia juga mengadops e-Solution, sebuah otomasi proses transaksi penjualan asuransi (straight-through processing), dan situs nasabah MiAccount. Sutikno mengklaim, bahwa e-Solution di asuransi ini merupakan yang pertama di Indonesia. Sedangkan MiAccount dirancang khusus untuk mempermudah nasabah mengakses informasi akunnya dan mengajukan klaim.
Dari sisi produk, Manulife Indonesia juga meluncurkan MiUltimate Healthcare, solusi asuransi kesehatan dengan pembayaran klaim sesuai jumlah tagihan. Produk ini juga memberikan diskon premi lanjutan kepada nasabah yang berkomitmen untuk tetap terhubung dengan Manulife. Manulife juga meluncurkan MiGolden Retirement, solusi dana pensiun individu yang memungkinkan nasabah untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
“Komitmen kami membantu nasabah dengan menawarkan berbagai solusi inovatif. Kami juga terus melakukan investasi penting untuk memenuhi kebutuhan nasabah” imbuh Sutikno. (*)