Jakarta – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menekankan pentingnya menjaga stabilitas inflasi dalam optimalisasi perekonomian negara khususnya di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Wapres saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) 2019.
Dirinya bahkan mengibaratkan inflasi seperti layaknya sebuah tekanan darah dalam sebuah organ tubuh manusia. JK menyebut, bila inflasi di sebuah negara terlalu tinggi dapat menggangu perekonomian negara seperti yang terjadi di negara Venezuela.
“Inflasi itu seperti tekanan darah, kalau tinggi kita bisa pingsan, kalau inflasi terlalu tinggi ekonomi akan ambruk seperti Venezuela mau beli roti harus bawa uang segepok kita alami itu sekitar tahun 1965,” kata Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis 25 Juli 2019.
JK menambahkan, inflasi dalam sebuah negara juga tidak bisa terlalu rendah, sebab kejadian tersebut dikhawatirkan membuat pasar tidak bergairah terhadap daya beli yang lemah.
“Karena itu kenapa inflasi harus terjaga di tingkat rendah. Kalau tidak ada inflasi juga tidak bagus karena tidak ada semangat kalau inflasi 0% seperti di Jepang itu pengusaha gak ada semangat,” tambah JK.
Menurutnya, selain inflasi, beberapa poin penting dalam mendorong perekonomian ialah angka Produk Domestik Bruto (PDB), dan angka kemiskinan serta pengangguran. Dirinya berharap Pemerintah bersama seluruh lembaga dapat terus menjaga stabilitas tersebut.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi nasional pada Juni 2019 sebesar 0,55 persen yang dipengaruhi oleh kenaikan harga cabai dan ikan segar. Sementara itu, untuk laju inflasi tahun kalender Januari-Juni 2019 tercatat sebesar 2,05 persen dan laju inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 3,28 persen. (*)
Editor: Rezkiana Np