Melanjutkan Perjuangan Keluarga Lewat Pegadaian Digital
Begitulah kisah inspiratif Tara, seorang karyawan swasta di Jakarta, saat berbincang dengan Infobanknews, beberapa waktu lalu.
Cerita hidup Tara menjadi salah satu bukti nyata bahwa Pegadaian selalu hadir di tengah masyarakat sebagai solusi keuangan dari generasi ke generasi.
Jika dulu, nenek dan ibunya mengandalkan Pegadaian untuk menggadaikan emas pada saat genting, kini Tara menikmati layanan digital Pegadaian untuk berinvestasi emas secara mudah dan aman. Perubahan ini menunjukkan bagaimana Pegadaian bertransformasi mengikuti zaman, tanpa meninggalkan esensi membantu masyarakat.
Transformasi itu kian nyata sejak Pegadaian merilis aplikasi digital pada 2017. Melalui aplikasi ini, nasabah dapat mengakses berbagai layanan Pegadaian secara daring, mulai dari Tabungan Emas, Cicil Emas, Gadai Emas, hingga Pembiayaan, semuanya bisa dilakukan hanya lewat genggaman.
Salah satu layanan favorit Tara adalah Tabungan Emas. Lewat fitur ini, Tara bisa menabung emas mulai dari nominal Rp10.000, memantau harga jual dan beli secara real time, hingga merencanakan masa depan anaknya dengan aman. Ia tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh ke kantor cabang Pegadaian, seperti yang dilakukan neneknya puluhan tahun lalu. Cukup lewat aplikasi, semuanya bisa diakses.
Baca juga: Transaksi Emas Digital Pegadaian Dijamin Aman, Ini Alasannya
Selain itu, Pegadaian Digital juga menghadirkan layanan Cicil Emas, yang memungkinkan siapa pun membeli emas batangan maupun perhiasan dengan cara mencicil. Bagi keluarga muda seperti Tara, layanan ini membantu agar investasi emas tetap terjangkau.
Tentu saja, Pegadaian tetap menyediakan layanan andalan berupa Gadai, yang kini bisa diajukan langsung dari rumah. Dengan begitu, semangat membantu masyarakat yang dulu dirasakan keluarganya tetap hadir, hanya saja dalam bentuk yang lebih praktis dan sesuai zaman.
Kemudahan lain juga hadir lewat menu Pembayaran & Top Up, yang memungkinkan transaksi sehari-hari dilakukan dari genggaman. Mulai dari pembayaran cicilan, top up pulsa dan e-wallet, hingga membayar listrik, BPJS, dan tagihan air, semuanya bisa dilakukan secara praktis melalui aplikasi.
Bagi Tara, layanan-layanan ini bukan sekadar fitur digital. Di baliknya ada nilai keberlanjutan–dari nenek yang berjuang naik becak demi menggadaikan emas untuk biaya kuliah, hingga dirinya yang kini menabung emas dengan cara modern demi masa depan sang anak. Semua itu menunjukkan bagaimana Pegadaian tidak hanya hadir sebagai lembaga gadai, tetapi juga terus bertransformasi untuk mengEMASkan Indonesia.
“Kalau dulu Mbah Uti sampai harus naik becak ke kantor Pegadaian untuk bisa bayar kuliah Ibu, sekarang aku tinggal buka aplikasi di handphone. Rasanya lebih tenang, karena aku bisa menabung emas sedikit demi sedikit untuk masa depan anakku. Rasanya seperti meneruskan perjuangan ibu dan mbah, tapi dengan cara yang lebih mudah,” ujar Tara sambil tersenyum.









