Banda Aceh–Dua badan usaha milik negara (BUMN), yakni Perum Jamkrindo dan PT Askrindo, melepas-sambut Program Siswa Mengenal Nusantara (SMN). Selama dua pekan, para siswa dari Kalimantan Barat dan Aceh mencoba mempromosikan dan mengenal lebih dalam provinsi berjuluk Serambi Mekah ini.
Pimpinan rombongan siswa, Hatta Abdul Haji mengatakan, pasca-bencana tsunami dan perjanjian damai Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki, kondisi Aceh sudah jauh lebih aman dan lebih baik. “Kami mengapresiasi program BUMN seperti ini, agar pelajar generasi muda dapat mempromosikan keindahan alam, budaya, potensi ekonomi, dan situasi Aceh terkini yang nyaman dan aman,” ujar guru teladan se-Kalimantan Barat ini, saat mengakhiri kunjungan ke Provinsi Aceh selama dua pekandi Banda Aceh Sabtu, 2 Januari 2016, seperti dalam rilis yang diterima Infobanknews, hari ini.
Kunjungan rombongan pelajar dari Kalimantan Barat tersebut merupakan bagian dari program SMN, Indonesia Negeri Kebanggaanku. Panitia melepas rombongan terdiri atas 17 orang siswa-siswi itu ke Pontianak. Di waktu yang bersamaan, panitia juga menerima para siswa Kelas XI Sekolah Menengah Umum (SMU) asal Aceh usai berkunjung ke Provinsi DKI Jakarta.
Asisten II Setda Aceh, Azhari menyampaikan rasa terima kasihnya kepada kedua BUMN yang telah memilih Aceh sebagai salah satu daerah kunjungan pada program Siswa Mengenal Nusantara ini. Ia juga atas nama Pemerintah Aceh mengapresiasi Jamkrindo dan Askrindo yang telah memfasilitasi penyeleksian siswa-siswi Aceh untuk mengikuti program ini.
Direktur Utama Perum Jamkrindo, Diding S. Anwar mengatakan, program ini menjadi bagian dari program besar “BUMN Hadir untuk Negeri” yang diluncurkan Menteri BUMN Rini Soemarno pada Agustus lalu.
Dikatakan Diding, program ini merupakan wujud nyata program nasional “Ayo Kerja” sekaligus refleksi dari program nasional Gerakan Revolusi Mental. “Dalam kegiatan ini generasi muda didorong untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dengan mengenal lebih jauh keanekaragaman budaya dan kekayaan Nusantara sebagai modal kekuatan bangsa bersaing di dunia internasional,” ujarnya, melalui pesan singkat.
Selama berada di Aceh, para siswa mengunjungi tiga wilayah, yaitu, Kota Banda Aceh, Kota Sabang dan Takengon. Para siswa nantinya akan mempelajari bidang pendidikan, kebudayaan, potensi wisata dan potensi ekonomi di daerah–daerah tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Asisten II Setda Aceh menjelaskan, sebagai daerah yang telah menerapkan Syari’at Islam, maka berbagai hal yang berkaitan dengan syari’ah diterapkan di Aceh. Dengan demikian ada perangkat pemerintah seperti dinas atau badan yang tidak terdapat di wilayah lain di Indonesia, contohnya, Dinas Syari’at Islam, Badan Pembinaan dan Pendidikan Dayah serta Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU).
Dikatakan sebanyak 26% perekonomian daerah berpenduduk hampir 5 juta jiwa ini, bergantung pada sektor pertanian dan perkebunan, sedangkan selebihnya pada sektor kelautan dan perikanan.
Para pelajar juga mengunjungi beberapa lokasi wisata Aceh. Di antaranya ke Masjid Raya Baiturrahman. Tugu Nol Kilometer di Sabang dan keindahan bawah lautnya, Danau Laut Tawar dan agrowisata Aceh.
Plh. Corporate Secretary Perum Jamkrindo, Hafizah, berharap seluruh siswa yang telah terpilih menjadi duta program ini tidak hanya mampu menyerap apa yang mereka lihat dan rasakan di tempat tujuan. Akan tetapi lebih dari itu, apa yang mereka peroleh dapat memicu para siswa untuk turut berkontribusi memajukan bangsa di masa mendatang.
Kepala Cabang Perum Jamkrindo Aceh, Abdillah, menambahkan, acara tersebut merupakan akhir dari rangkaian panjang program BUMN Hadir untuk Negeri. Sebelumnya Jamkrindo dan Askrindo telah bersinergi menggelar berbagai program di Provinsi Aceh atas mandatori yang diberikan Kementerian BUMN. Di antaranya bedah rumah veteran, pembagian sembako, pasar murah, pemberian fasilitas laboratorium untuk SMK, gerak jalan sehat, penanaman mangrove, dan pawai mobil hias. (*)