Jakarta – PT Investree Radhika Jaya (Investree) berhasil menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 20 miliar kepada Usaha Kecil Menengah (UKM). Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 15 miliar diantaranya sudah lunas.
Investree adalah sebuah perusahaan financial technology (fintech) yang bergerak dalam layanan peer-to-peer (P2P) lending online marketplace dalam mempertemukan pemberi pinjaman (lender) dan peminjam (borrower).
Hingga September 2016, Investree telah memiliki jumlah lender sebanyak 1.000 anggota. Dalam sembilan bulan sejak Investree beroperasi (Januari 2016), tingkat gagal bayar atau default-nya mencapai sebesar 0%.
Sehubungan dengan rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan inklusi keuangan menjadi 5% pada tahun ini, Investree turut menyasar pelaku UKM kreatif berbasis tagihan. Investree memberikan kemudahan finansial, memfasilitasi mereka yang belum sepenuhnya memiliki akses terhadap layanan finansial untuk mendapatkan pinjaman dana.
“Melalui kegiatan pinjam meminjam dengan segmen kecil menengah, berbasis teknologi, kami ingin mendorong meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Saat ini, sebanyak 36% dari borrower kami merupakan pemain bisnis kecil dan menengah kreatif, sehingga dapat dikatakan mayoritas pendanaan yang dilakukan melalui platform kami disalurkan untuk membantu pengembangan usaha di bidang industri tersebut, dengan berbasis tagihan,” kata Co-Founder dan Chairman Investree, Adrian A. Gunadi.(Bersambung)