Intip Spesifikasi Pesawat Tempur Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan

Intip Spesifikasi Pesawat Tempur Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan

Jakarta – Dua pesawat Super Tucano TNI Angkatan Udara (AU) yang tengah melakukan latihan terbang jatuh di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (16/11).

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati mengatakan, terdapat 4 pesawat yang tengah berlatih terbang. Namun, dalam latihannya ada dua pesawat yang mengalami hilang kontak.

“Kedua pesawat itu terjatuh saat sedang melakukan latihan formasi secara rutin,” jelasnya, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (16/11).

Diketahui, pesawat Super Tucano tersebut dinyatakan hilang kontak saat menggelar misi Profisiensi Formation Flight dengan rute penerbangan Lanud Abdulrachman Saleh-Area Latihan-Lanud Abdulrachman Saleh. 

Pesawat sendiri take off dari Lanud Abdulrachman Saleh, pukul 10.51 WIB dan dinyatakan hilang kontak pada pukul 11.18 WIB.

“Kedua pesawat sebelum terbang dalam kondisi baik, tidak ada masalah,” ujarnya. 

Baca juga: Berikut Kronologis Jatuhnya Dua Pesawat TNI di Pasuruan

Spesifikasi Pesawat Super Tucano

Melansir laman resmi tni-au.mil, Kamis (16/11), EMB-314 Super Tucano merupakan pesawat latih lanjut berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya. 

Menilik desainnya, pesawat ini sangat cocok dalam mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak.

Diketahui, Indonesia mempunyai 16 pesawat EMB-314 Super Tucano yang dibeli dari Brasil pada 2012. Pesawat tersebut ditempatkan di Skadron 21 Abd Malang. Armada baru ini bertugas menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang kini telah di grounded karena usianya yang tua.

EMB-314 Super Tucano terdiri dari dua versi, tipe A-29ALX (kursi tunggal) dan AT-29B (kursi ganda). Khusus versi kursi ganda juga dapat digunakan sebagai elemen pesawat latih lanjut, dan versi inilah yang dimiliki oleh TNI AU.

Melansir Indomiliter.com, EMB-314 Super Tucano merupakan hasil pengembangan pesawat latih EMB-312 Tucano yang dirilis pertama kali oleh Embraer pada tahun 1983. EMB-314 Super Tucano sendiri baru diluncurkan pada tahun 1992.

Mengemban tugas yang multi role, dengan penekanan pada serangan ke permukaan, menuntut pesawat bermesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C Turbo Propeller ini punya kemampuan manuver yang lincah. 

Dari parameter gravitasi, EMB-314 Super Tucano sanggup menahan gaya gravitasi maksimum hingga +7g dan -3.5g.

Menyadari kodratnya untuk membabat sasaran di darat dalam jarak dekat, EMB-314 Super Tucano tentunya memerlukan perlindungan ekstra. 

Pesawat ini dibekali sistem perlindungan proteksi untuk kabin awaknya. Kabin pilot dilindungi bahan baja kevlar pada sekeliling kokpit. Untuk keselamatan, pilot dilengkapi kursi lontar Martin Baker dengan pola zero-zero.

Baca juga: Misi ‘Gila’ Presiden Putin Luncurkan Pesawatnya ke Bulan

Sistem Persenjataan

Sebagai pesawat COIN, sistem senjata internal mutlak hadir di EMB-314 Super Tucano. Elemen organiknya adalah dua buah SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7mm jenis FN Herstal M3P yang ditempatkan di setiap sayapnya.

Sedangkan dari sisi eksternal, EMB-314 Super Tucano mempunyai lima cantelan yang diposisikan pada sisi sayap kiri dan kanan (masing-masing dua cantelan) dengan maksimum 250Kg. 

Adapun, cantenal utama terletak di bawah badan pesawat dengan kapasitas angkuta maksimum 350Kg. Alhasil total maksimum senjata yang bisa dibawa mencapai 1.550Kg.

Koleksi senjata yang bisa dibawa seperti bon jenis MK-81/MK-82, bom cluster, rocket pod FFAR, dan rudal berpemandu laser, sekelas Maverick. 

Untuk menghadapi duel di udara, EMB-314 Super Tucano juga dapat membawa rudal anti pesawat jenis AIM-9L Sidewinder atau MAA-A1 Piranha.

Pesawat ini juga dilengkali sistem pertahanan diri yang terdiri dari RWR (Radar Warning Receiver), MAWS (Missile Approach Warning System), dan chaff/ flare dispenser. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News