Ini 5 Aspek yang Perlu Diperbaiki untuk Tingkatkan Ekonomi RI

Ini 5 Aspek yang Perlu Diperbaiki untuk Tingkatkan Ekonomi RI

Jakarta – McKinsey Global Institute menyebutkan setidaknya ada 5 poin penting yang perlu menjadi perhatian pemerintah untuk meningkatkan kualitas perekonomian Indonesia. Semuanya berkaitan dengan kekuatan modal.

Khoon Tee Tan, McKinsey & Company Managing Partner and Senior Partner Indonesia, menyebut kalau yang pertama adalah modal finansial. Ia menyebut ada ketimpangan dari kontribusi finansial terhadap produk domestik bruto (PDB) di Indonesia.

“Jumlah penciptaan pendapatan sebagai persentase dari PDB melalui sistem perbankan, serta akumulasi aset mencapai 33 persen dari PDB. Tetapi, aset pensiun di Indonesia saat ini, persentasenya sangat rendah,” ujar Khoon pada Rabu, 30 April 2025.

Baca juga: McKinsey Sebut RI Perlu Lirik Sektor Ini untuk Dongkrak Ekonomi

Selain modal finansial, Indonesia juga dianggap perlu memperkuat kapabilitas tenaga kerja. McKinsey menemukan, hanya ada 40 persen populasi di Indonesia yang mengenyam pendidikan menengah ke atas. Lebih lanjut, total ilmuwan di Indonesia juga sedikit, hanya ada 400 peneliti per 1 juta jiwa.

Untuk itu, penting untuk meningkatkan pendidikan tenaga kerja. Dan yang lebih penting, adalah pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan pekerja yang ada, demi meningkatkan value dari para tenaga manusia.

“Bentuk modal ketiga adalah modal institusional. Maksudnya, bagaimana perusahaan dapat beroperasi secepat dan seefisien mungkin dalam tata kelola negara,” kata Khoon.

Untuk meningkatkan modal institutional ini, Khoon menilai peran pemerintah dan regulator menjadi integral. Semua ini akan berdampak terhadap kecepatan dan tingkat efisiensi sebuah perusahaan beroperasi.

Yang keempat adalah modal infrastruktur. Khoon menekankan bagi pemangku kebijakan untuk tidak hanya meningkatkan fondasi digital saja, melainkan juga infrastruktur yang bisa dilihat dengan jelas, macam regulasi logistik yang ditemukan di pelabuhan.

Dan terakhir, adalah meningkatkan modal kewirausahaan. Aspek ini dinilai menjadi yang hasil akhir yang tidak berwujud. Namun, McKinsey menekankan pentingnya memperbaiki aspek ini karena bisa berdampak kepada banyak aspek, seperti membuka lapangan kerja baru.

Baca juga: Wamen BUMN Beberkan Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

“Di sini, apakah kita mendorong kewirausahaan? Apakah kita mendorong para pengusaha untuk benar-benar memulai bisnis baru, dan benar-benar mengembangkan bisnis mereka agar memiliki ambisi yang lebih tinggi dan menciptakan lebih banyak pekerjaan di lingkungan formal?,” tegasnya.

Ini menjadi krusial, jika melihat fakta bahwa 80 persen penduduk di Indonesia masih merupakan pekerja informal. Penyerapan tenaga kerja ke sektor formal tentunya akan meningkatkan kualitas perekonomian dalam negeri. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Related Posts

Top News

News Update