Tantangan Digital bagi Mahasiswa

Sesi berikutnya, talkshow literasi keuangan yang moderator dan pembicaranya dari dosen FEB Unpad, yakni Sulwani Husna Afrizal dan Meinanda Kurniawan.
Meinanda selaku financial planner membawakan topik "Literasi Keuangan di Era Digital: Cerdas Mengelola Uang dan Risiko".
Menurut Meinanda, literasi keuangan bagi mahasiswa memiliki peluang dan tantangan. Peluangnya, akses ke komunitas pasar modal dan praktisi lebih luas.
Baca juga: Liburan ke Luar Negeri Meningkat, Honest Card Catat Rekor Transaksi Rp95 Miliar
Sementara, tantangannya terlalu mudah buka akun, dapat limit paylater, mudah ikut investasi yang lagi tren tanpa riset, dan tekanan gaya hidup.
"Kemajuan digital ada dampak belanja lebih mudah makin konsumtif, pinjaman lebih mudah tanpa menghitung kemampuan bayar. Semuanya dilakukan tanpa perhitungan yang matang. Ada fenomena yang mengkhawatirkan utang konsumtif, pinjaman online, dan judi online. Karena itu literasi keuangan menjadi sangat mendesak," terang Meinanda.
Selain literasi keuangan, ia juga menekankan bahwa literasi digital sangat penting untuk mencegah penipuan dan kejahatan siber yang semakin marak.
Membangun Diri untuk Masa Depan

Sesi terakhir diisi dengan sharing dari alumni. Sesi ini dibawakan oleh Ramanda Melati L.P Hasibuan, Human Capital Management Group Head Tugu Insurance.
Pada sesi ini, Ramanda berbagi soal membangun diri untuk meraih masa depan dan tujuan karier pada masa mendatang bagi mahasiswa.
"Membangun diri caranya dengan mengembangkan EQ dan IQ, di antaranya dengan mengikuti organisasi di kampus. Ini akan menjadi penentu masa depan mahasiswa," terang Ramanda.
Baca juga: Peran Penting Data Cost of Living dalam Mengelola Mobilitas Karyawan di Industri Keuangan
Acara ditutup dengan games kahoot. Permainan ini menjadi feedback games, dengan pertanyaan-peryanyaan dari materi pada sesi-sesi sharing dan talkshow. (*) Wahyu Arip Oktapian








