Jakarta – Pandemi COVID-19 yang makin terkendali membuat PT Buana Finance Tbk percaya diri untuk melakukan ekspansi. Perseroan menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp2,59 triliun hingga akhir tahun 2022. Sedangkan laba ditargetkan menembus Rp37 miliar.
Pada kuartal I 2022, Buana Finance tercatat membukukan laba sebesar Rp9,07 miliar, atau melesat 568,66% yoy dibandingkan Rp1,37 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Perolehan laba ditopang kenaikan jumlah piutang 6,89% dari Rp3,20 triliun menjadi Rp3,42 triliun. Meski pendapatan hanya tumbuh tipis 0,47% dari Rp139,71 miliar menjadi Rp140,37 miliar, perseroan berhasil menekan beban hingga turun 6,98% menjadi Rp128,60 miliar.
“Pencapaian kuartal I 2022 melampaui target yang telah ditetapkan untuk periode sama. Terkait pertumbuhan perseroan hingga akhir 2022, dari sisi revenue targetnya pendapatan bisa mencapai Rp605 milar, di mana laba bersih kami targetkan Rp37 miliar. Dari sisi penyaluran pembiayaan 2,587 triliun, dari sebelumnya pada 2021 sebesar Rp1,94 triliun,” terang Direktur Keuangan Buana Finance Mariana Setyadi dalam public expose yang digelar virtual usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Buana Finance, Rabu, 8 Juni 2022.
Untuk menopang ekspansi pembiayaan, lanjut Mariana, dari sisi funding perseroan belum merencanakan aksi korporasi. Buana Finance akan tetap mengandalkan pinjaman dari kreditur-kreditur exisiting. Perseroan juga membuka komunikasi dengan calon-calon kreditur baru.
“Sejauh ini kami tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh pendanaan baru. Kami juga tetap berusaha mendapatkan pinjaman dengan rate yang kompetitif, sehingga ke customer juga suku bunganya kompetitif,” tambah Mariana.
Herman Lesmana, Direktur Buana Finance menambahkan, ada potensi besar untuk tumbuh di tahun ini. Sejumlah produsen otomotif mengeluarkan beberapa tipe mobil baru, lalu daya beli masyarakat juga mulai membaik.
Adanya insentif PPnBM juga mendorong peningkatan daya beli sehingga banyak masyarakat yang membeli kendaraan baru yang harganya terdiskon. Segmen kendaraan bekas pun tumbuh positif. Demikian pula permintaan pembiayaan alat berat yang turut tumbuh seiring melonjaknya harga sejumlah komoditas.
“Potensi tumbuh masih besar. Perseroan menargetkan pertumbuhan yang terukur. Kami sesuaikan dengan kondisi pasar,” ujarnya.
Adapun hasil RUPST Buana Finance menyepakati pembagian dividen Rp6 per lembar saham atau sebesar Rp9,87 miliar, setara 34% dari total laba bersih tahun 2021. RUPST juga menyetujui pengangkatan kembali jajaran direksi perseroan saat ini untuk periode 2022-2025. (*) Ari Astriawan