Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah ke level 6.485,44 setelah dibuka di posisi 6.606,17, atau turun 1,83 persen, Kamis, 27 Februari 2025.
Berdasarkan statistik RTI Business, IHSG dalam sepekan telah melemah 4,46 persen, sementara secara year-to-date (ytd) IHSG telah mengalami penurunan sebanyak 8,40 persen, dengan rentang pergerakan saham di level 6.443,22 hingga 7.324,62.
Melihat hal tersebut, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman menyatakan, pihaknya akan mempelajari lebih lanjut fenomena dan isu-isu yang berkembang pada pekan ini.
“Kita akan pelajari ya. Kita harus melihat isu-isu yang berkembang di minggu ini,” ujar Iman saat ditemui di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2025.
Baca juga: IHSG Berakhir Ditutup Merah ke Level 6.485, Merosot 1,83 Persen
Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik menjelaskan, pelemahan IHSG merupakan bagian dari dinamika pasar yang dipengaruhi oleh mekanisme permintaan dan penawaran.
“Jadi, memang bursa tidak pada posisi untuk memperkirakan atau mempengaruhi pergerakan itu yang menjadi fungsi bursa adalah terus menyelenggarakan perdagangan yang teratur, wajar, dan efisien. Ya, saya kira itu adalah keputusan investor yang kita harapkan itu akan segera pulih nantinya,” ujar Jeffrey dalam kesempatan terpisah.
Harapan dari Peluncuran Danantara
Terkait peluncuran Danantara sebagai Badan Pengelola Investasi (BPI) pada Senin, 24 Februari 2025, Jeffrey berharap kehadiran Danantara dapat menjadi katalis positif bagi pasar dan perekonomian secara lebih luas.
“Oleh karena itu seperti yang sudah pernah kami sampaikan juga, tentu harapan kita semua adalah kehadiran Danantara akan membawa dampak positif kepada investor, khususnya investor retail,” imbuhnya.
Langkah BEI Menghadapi Volatilitas Pasar
Adapun dalam menghadapi kondisi pasar yang bergejolak, BEI terus melakukan pendalaman pasar serta meluncurkan produk alternatif bagi investor, seperti Single Stock Futures dan Short Selling.
Selain itu, BEI juga mendukung pertumbuhan investor domestik sebagai langkah untuk menyeimbangkan kondisi pasar, terutama ketika arus dana asing keluar dari Indonesia secara agresif.
Baca juga: Ekonom Senior INDEF Nilai Danantara Perkuat Sinergi Antar BUMN
Pada perdagangan hari ini, arus modal asing kembali keluar sebesar Rp1,78 triliun. Lima saham yang paling banyak dilepas oleh investor asing adalah:
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Rp593,03 miliar
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Rp526,25 miliar
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Rp425,53 miliar
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp78,72 miliar
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp48,50 miliar. (*)
Editor: Yulian Saputra