Jakarta – Anggota Kelompok Bank Dunia, IFC pimpin fasilitas pinjaman senilai USD40 juta kepada PT Radana Bhaskara Finance Tbk (Radana).
Paket pembiayaan ini untuk mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta meningkatkan pembiayaan bagi UMKM milik perempuan.
“IFC berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan UMKM, menciptakan pasar, dan memacu inovasi di Indonesia,” kata Country Manager IFC untuk Indonesia, Malaysia dan Timor-Leste, Azam Khan, dalam siaran persnya, kemarin, 28 Desember 2017.
Azam Khan mengungkapkan, di pasar negara berkembang seperti di Indonesia, pembiayaan UMKM adalah elemen penting untuk menggerakan mesin pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Dalam sebuah studi yang diprakasai oleh IFC, pada tahun 2016, di sebutkan kesenjangan pembiayaan UMKM di Indonesia adalah USD11 miliar per tahun.
Laporan tersebut menyoroti tantangan yang dihadapi UMKM-khususnya bagi perempuan pelaku UMKM saat mengakses pinjaman bank.
Paket pembiayaan selama lima tahun ini sendiri terdiri dari USD20 juta dari IFC dan USD20 juta lagi merupakan mobilisasi dari tiga kreditur lainnya, termasuk dua lembaga pembiayaan impact internasional, yaitu ResponAbility SICAV (Lux), dan IIV Mikrofinanzfonds dan satu manajer dana internasional, Symbiotics SA, melalui platform MSME Bond-nya.
“Radana didedikasikan untuk mendukung pengusaha kecil di Indonesia, dan paket ini bertujuan untuk memperkuat inklusi keuangan di seluruh negeri,” kata Direktur Utama Radana, Evy Indahwaty.
Dalam upaya mewujudkan program Inklusi Keuangan Kelompok Bank Dunia, IFC selalu berada di garis depan untuk mendukung pembiayaan UMKM, dengan memberikan investasi dan memobilisasi dana sektor swasta, untuk dapat menangani kekurangan pinjaman bagi UMKM.
Hadir di Indonesia sejak tahun 1968, IFC telah membiayai dan memobilisasi lebih dari USD7,7 miliar untuk proyek sektor swasta selama 49 tahun terakhir. (*)