HSBC: Pasar Saham Masih jadi Pilihan Investasi Jangka Panjang

HSBC: Pasar Saham Masih jadi Pilihan Investasi Jangka Panjang

Jakarta – Pasar saham masih menjadi investasi jangka panjang untuk prioritas portofolio investasi dengan return yang relatif positif dan lebih tinggi dari obligasi. Hal ini sejalan dengan kondisi perekonomian nasional yang mulai menunjukkan pemulihan yang juga seiring dengan mulai adanya perbaikan dalam penanganan kasus covid-19.

Demikian disampaikan oleh Head of Wealth Development HSBC Indonesia, Verawaty Zhao dalam sebuah diskusi HSBC Wealth Outlook: “Raih Dunia Penuh Peluang di 2022 – The Year of Great Reset” yang digelar virtual, Jumat, 25 Februari 2022. Menurutnya, arus modal asing akan terus masuk ke pasar saham Indonesia (capital inflow) seiring dengan berkembangnya sektor teknologi.

“Sektor teknologi akan terus unggul di tengah adopsi dunia pada gaya hidup berbasis digital yang memungkinkan masyarakat tetap maju di tengah ketidakpastian seperti pandemi saat ini,” ujar Verawaty.

Ia menuturkan, sejumlah rencana IPO perusahaan teknologi dalam 12 bulan ke depan menjadi katalis masuknya aliran dana asing lebih lanjut. Kesempatan investasi akan muncul di sektor yang berhubungan dengan transformasi digital seperti cloud computing, AI/Machine learning dan analytics, Internet of Things dan elektrifikasi, financial technology dan pembayaran digital, digital customer engagement serta 5G.

Memahami besarnya peluang pada sektor teknologi, HSBC Indonesia meluncurkan produk reksa dana Batavia Technology Sharia Equity USD yang bekerjasama dengan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (Batavia). Produk ini adalah reksa dana syariah berbasis efek luar negeri (offshore) yang bisa memenuhi kebutuhan investor yang ingin mendapatkan peluang berinvestasi di sektor teknologi global.

“Produk ini dikembangkan Batavia melalui kerja sama dengan Franklin Templeton, manajer investasi terkemuka yang memiliki pengalaman dan kemampuan global sebagai technical advisor sehingga bisa mengoptimalkan return kepada nasabah,” jelasnya.

Produk reksa dana syariah berdenominasi Dolar As ini adalah solusi dan opsi bagi investor untuk berinvestasi di sektor teknologi dan transformasi digital. Reksa dana syariah ini bisa dibeli dengan minimum pembelian mulai dari US$10.000. Peluncuran produk ini sekaligus menunjukkan komitmen HSBC Indonesia untuk memperkuat dan mendiversifikasi produk investasi yang sudah diberikan dalam solusi wealth management kepada nasabah di Indonesia.

Saat ini, HSBC Indonesia menawarkan empat produk investasi untuk nasabah premier, yakni reksa dana, obligasi, structured products dan investment links (fasilitas kredit yang terintegrasi dengan rekening giro dengan jaminan produk investasi yang dimiliki nasabah).

Kinerja berbagai variasi produk-produk tersebut membawa HSBC Indonesia meraih penghargaan sebagai Best Wealth Manager untuk keempat kalinya dari The Asset Triple A. Penghargaan global ini dikarenakan solusi wealth management yang holistik dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu, sekaligus investasi perseroan memperkuat kemampuan digitalnya.

Perseroan juga mendapatkan penghargaan dari Global Retail Banking Innovation Awards sebagai Best Customer Loyalty Program for HSBC Rewards Point dan Highly Acclaimed Credit Card of the Year untuk program “Jadi Juara bersama HSBC”. (*)

Related Posts

News Update

Top News