Hery Gunardi dan Jajaran Direksi BSI Boyong Penghargaan Top 100 CEO dan Top 200 Next Leader

Hery Gunardi dan Jajaran Direksi BSI Boyong Penghargaan Top 100 CEO dan Top 200 Next Leader

Jakarta — Bank Syariah Indonesia (BSI) telah membuktikan diri menjadi yang terdepan dalam memanjukan industri keuangan syariah di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, BSI menunjukkan performa yang ciamik kendati ekonomi nasional diliputi ketidakpastian.

Kesuksesan yang dicetak oleh BSI tak lain kepiawaian para jajaran direksinya dalam meggerakkan roda bisnis. Sejumlah direksi BSI pun meraih penghargaan dalam ajang “Top 100 CEO & The Next 200 Leaders Forum 2023”, yang digelar oleh Infobank Media Group, pada Selasa (5/12).

Hery Gunardi, Direktur Utama BSI dinobatkan sebagai Top 100 CEO 2023. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada sejumlah direksi, yakni Direktur Keuangan & Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho, Direktur Manajemen Risiko BSI Grandhis Helmi Harumansyah, Direktur Teknologi Informasi BSI Saladin D. Effendi, SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih, dan SEVP Consumer Banking BSI Wawan Setiawan.

Baca juga: BSI Optimistis Pembiayaan Tumbuh 17 Persen di 2024, Ini Pendorongnya

Penghargaan yang disematkan kepada para pemimpin BSI itu bukan tanpa alasan. BSI telah membukukan laba bersih secara berksinambungan.

Pada September 2023, perseroan sukses meraup Rp4,2 triliun, atau naik 31,04% secara tahunan (yoy). Naiknya laba bersih salah satunya didongkrak oleh pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) yang naik 12,44% yoy.

Kinerja BSI hingga Septeber 2023 membuat rasio profitabilitas perusahaan meningkat. Hal ini tercermin dari tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) yang tumbuh dari 2,08% menjadi 2,3%. Artinya, BSI tak hanya tumbuh dari segi aset, tapi bisa mengelola asetnya dengan baik.

Emiten berkode saham BRIS ini menyalurkan pembiayaan sebesar Rp232 triliun, naik 15,94% yoy dan mendorong aset bank tumbuh 14,23% yoy menjadi Rp320 triliun.

Adapun, di sisi himpunan dana pihak ketiga (DPK), perseran mengumpulkan Rp262 triliun, atau tumbuh 6,91% yoy. Sebanyak 43,89% di antaranya merupakan tabungan atau senilai Rp115 triliun. (*) Ranu Arasyki Lubis

Related Posts

News Update

Top News