Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan menyediakan dana insentif likuiditas senilai Rp130 triliun dalam mendukung pembiayaan program pembangunan 3 juta rumah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo.
“BI saya dengar bersedia untuk menyediakan Rp130 triliun untuk mendukung sektor perumahan,” kata Hashim, dinukil Antara, Kamis, 27 Februari 2025.
Baca juga: Dukung Program 3 Juta Rumah, Sri Mulyani Akan Terbitkan SBN Perumahan
Ia mengatakan, pendanaan insentif tersebut berasal dalam negeri. Namun, tak menutup kemungkinan sumber dana akan dibantu investor asing dari berbagai negara yang menunjukkan mintat kepada program 3 juta rumah ini.
Adapun, beberapa negara yang sudah menyatakan kesediaannya antara lain India, Singapura, dan Turki.
“Investor banyak, India bersedia, Singapura bersedia, Turki, saya sudah baru dapet proposal dari Turki. Banyak yang bersedia untuk memberikan modal untuk membiayai. So the demand is there, the supply is there,” jelasnya.
Baca juga: Program 3 Juta Rumah Prabowo, BI Tambah Insentif KLM hingga Rp80 Triliun
Sebelumnya, BI telah meningkatkan insentif kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) bagi perbankan secara bertahap, dari Rp23,19 triliun menjadi Rp80 triliun untuk mendukung pembiayaan sektor perumahan.
Selain itu, BI juga akan mendukung pendanaan melalui pembelian SBN perumahan di pasar sekunder, yang mana dana yang diperoleh akan dialokasikan untuk membiayai sektor ini. (*)
Editor: Galih Pratama