Jakarta – Emas mengalami volatilitas tinggi. Harga komoditas ini mengalami gejolak naik turun dengan
drastis karena kombinasi antara apresiasi US$, perbaikan selera risiko, dan isu Brexit mendorong investor untuk melepas dan mengambil posisi investasi emas secara sistematis.
Terlepas dari fluktuasi jangka pendek ini, emas tetap bullish dan kewaspadaan dalam ekonomi global saat ini
dapat menjaga tingginya harga logam mulia ini.
Di satu sisi, harga emas sendiri sudah bearish untuk waktu yang cukup lama dan sepertinya akan terus demikian mengingat masalah oversuplai masih mengganggu ketertarikan investor terhadap komoditas ini. Karena pasar khawatir bahwa permintaan akan merosot disebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global, harga emas dapat semakin tertekan di tahun ini.
Walaupun NFP Juni 2016 yang menggembirakan memicu penjualan emas, namun ini hanya berlangsung
singkat karena ekspektasi peningkatan suku bunga AS pada 2016 terus tertekan.
Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM mengatakan, terlepas dari optimisme bahwa bank-bank sentral akan
mengintervensi, ketidakpastian situasi masih menjadi alasan utama mengapa logam mulia ini tetap mempesona.
Dari sudut pandang teknikal, tambahnya, harga berada di bawah 20 SMA harian sedangkan MACD melintas ke atas.
“Emas bisa jadi dalam proses pembuatan level terendah yang lebih tinggi, dan breakout di atas US$1345 dapat membuka jalan menuju US$1370″ pungkasnya. (*)