Jakarta – PT Bank DKI tengah ancang-ancang melakukan penawaran saham perdana atau IPO (Initial Public Offering) pada tahun depan. Hal tersebut dibeberkan langsung Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
“Bank DKI sedang mempersiapkan roadmap untuk melakukan IPO,” kata Pramono, usai kegiatan Press Conference dan Opening Ceremony FJGS 2025, di Jakarta, Selasa, 10 Juni 2025.
Ia menjelaskan, masuknya bank pelat merah daerah ke lantai bursa bukan tanpa alasan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menginginkan adanya transformasi agar Bank DKI dapat menjadi bank besar.
Baca juga: Apa Kabar Rencana IPO Bank Muamalat dan Bank DKI? Begini Kata OJK
Menurutnya, melalui IPO, Bank DKI diharapkan bisa meningkatkan permodalan, penetrasi pasar, dan dikelola secara profesional oleh sumber daya manusia yang memahami industri perbankan.
Kerja Sama Strategis dengan Bank Maluku Malut
Saat ini, kata dia, Bank DKI resmi menjalin kerja sama strategis dengan PT Bank Maluku Malut (BMM) melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB).
Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah yang berkeadilan, sekaligus memperkokoh stabilitas sektor keuangan nasional.
Baca juga: RUPST Bank DKI 2025: Bagikan Dividen Rp249 Miliar, Rencana IPO, hingga Perubahan Direksi
“Kenapa dilakukan dengan Bank Maluku dan Maluku Utara? Pertama untuk meningkatkan modal kerja dari masing-masing perbankan supaya perbankan itu lebih sehat,” bebernya.

Antisipasi Perubahan Status Jakarta
Selain itu, langkah tersebut juga sebagai bentuk persiapan jika Jakarta sudah tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara.
“Apakah namanya tetap Bank DKI atau Bank Jakarta atau Bank apa? Itu yang akan segera diputuskan termasuk pemilihan branding dan sebagainya akan segera dilakukan,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra