GOTO Bantah Isu Bakal Merger dengan Grab

GOTO Bantah Isu Bakal Merger dengan Grab

Jakarta – Rencana penggabungan perusahaan atau merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan Grab Holdings Ltd kembali mencuat dalam beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan keterangan Bloomberg, kedua perusahaan yang menggeluti bidang bisnis serupa ini dikabarkan akan merampungkan proses merger pada akhir 2025.

Hal itu disampaikan oleh seorang eksekutif yang menyatakan bahwa merger harus tercapai tahun ini atau tidak sama sekali.

“Seorang eksekutif dari Provident Capital Partners, salah satu investor GOTO, memimpin pembicaraan,” dikutip dari Bloomberg, 4 Februari 2025.

Baca juga: Bos GoTo Sebut Indonesia Tak Perlu Fokus Tingkatkan Sektor Manufaktur, Ini Sebabnya

Menanggapi hal itu, narasumber dari pihak Grab menyatakan tidak dapat memberi komentar lebih lanjut terkait dengan rumor atau spekulasi yang beredar.

“Kami tidak berkomentar mengenai rumor atau spekulasi yang beredar,” ucap narasumber Grab.

Klarifikasi GOTO

Sementara, pihak GOTO juga langsung memberikan klarifikasi melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa tidak ada kesepakatan antara Perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi merger sebagaimana telah diberitakan di media massa.

“Perseroan mencatat bahwa berita yang sama juga beredar dari waktu ke waktu di masa lampau dalam beberapa tahun terakhir dan berita-berita tersebut adalah berdasarkan spekulasi,” ujar Corporate Secretary GOTO, R A Koesoemohadiani.

Meski begitu, saham GOTO pada akhir perdagangan hari ini (4/2) mengalami peningkatan hingga 7,41 persen ke posisi Rp87 per saham dari Rp81 per saham dan sempat menyentuh posisi tertingginya di level Rp89 per saham.

Adapun, sebelumnya Bloomberg melaporkan bahwa Grab Holdings Ltd. (Nasdaq: GRAB) tengah mempertimbangkan untuk mengakuisisi GOTO dengan valuasi lebih dari USD7 miliar.

Narasumber Bloomberg menyebut bahwa salah satu skenario yang sedang dibahas adalah pembelian seluruh saham GOTO senilai lebih dari Rp100 per lembar, lebih tinggi sekitar 13,6 persen dari harga sahamnya saat ini di level Rp 88 per lembar. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

Top News

News Update