Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus memperluas kerjasamanya dengan BUMN lain untuk memupuk Dana Pihak Ketiga (DPK) serta kredit terutama Kredit Pemilikan Rumah atau KPR. Kali ini, dalam rangka sinergi BUMN, Bank BTN menggandeng PT Angkasa Pura Support (PT APS), anak perusahaan dari PT Angkasa Pura I (Persero) untuk penyediaan jasa dan layanan perbankan.
“Kerjasama strategis akan terus kami tingkatkan ke seluruh instansi, khususnya BUMN sebagai bentuk sinergi BUMN dan mempermudah fasilitas KPR bagi karyawan BUMN untuk menyukseskan Program Sejuta Rumah,” ujar Direktur Bank BTN, Budi Satria dalam siaran persnya di Jakarta, Senin, 1 April 2019.
Dalam kerjasama tersebut, Bank BTN akan memberikan fasilitas perbankan, diantaranya pengelolaan operasional keuangan baik dalam bentuk giro dan deposito maupun fasilitas Program Pengembangan Operasional (PPO), kredit ataupun pembiayaan Program Sejuta Rumah, pinjaman tunai, payroll dan lain sebagainya. “ Kami bidik potensi penyaluran KPR bagi karyawan PT APS yang mencapai lebih dari 13 ribu orang, potensi nilai KPR nya kurang lebih mencapai Rp581 miliar, baik KPR subsidi maupun non subsidi,” kata Budi.
Sementara untuk potensi pertumbuhan DPK, Bank BTN berharap dapat mengantongi DPK dari tabungan sekitar Rp5 miliar dengan perkiraan jumlah rekening sebanyak 2.600 akun. Ia juga menambahkan potensi giro dari payroll karyawan PT APS yang bisa terkumpul sekitar Rp10 miliar. “Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan akses pembiayaan yang lebih mudah bagi para karyawan APS terutama untuk memiliki rumah, karena kami menyediakan promosi khusus bagi pihak-pihak yang bekerjasama dengan kami,” ucapnya.
Ikatan kerjasama dengan sejumlah instansi merupakan bagian dari strategi Bank BTN untuk menyalurkan pembiayaan ke masyarakat. Tahun ini, Bank BTN menargetkan kredit dapat tumbuh di atas 13 persen dibandingkan tahun 2018 lalu. Angka yang dipatok Bank BTN masuk dalam rentang target perbankan nasional yang telah dicatat OJK yaitu sebesar 12-14 persen. “Kami memasang target tersebut dengan melihat ketidakpastian ekonomi global masih berlangsung dan berpotensi berdampak pada likuiditas di dalam negeri,” jelasnya.
Pada dua bulan pertama tahun 2019, Bank BTN mengawali dengan kinerja yang positif. Kredit Bank yang berkode saham BBTN ini telah mencapai Rp237,9 triliun atau tumbuh 20,53 persen dibandingkan periode Februari 2018. Kontributor utama dari pencapaian tersebut adalah dari segmen KPR subsidi. Sebagai penguasa pasar KPR Subsidi, Bank BTN berhasil mencatatkan pertumbuhan KPR subsidi sebesar 28,6 persen (yoy).
Faktor lainnya yang juga penting adalah realisasi KPR ketika BTN menggelar Indonesia Properti Expo pada bulan Februari lalu dan juga optimalisasi pemasaran produk KPR anyar yang menyasar milenial seperti KPR Gaesss dan KPR Hits. Alhasil pencapaian pertumbuhan kredit Bank BTN lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri.
“Persaingan dalam segmen KPR dengan perbankan lain memang ketat, oleh karena itu kami tidak hanya menawarkan suku bunga kredit yang terjangkau tapi juga akses KPR dan fitur KPR yang membidik segmen khusus, mulai dari milenial, pekerja non formal, maupun pegawai negeri sipil serta fasilitas pengajuan KPR online yang cepat dan mudah,” kata Budi.
Dengan memperkaya variasi produk serta kerjasama, Bank BTN membidik target yang relevan untuk menyukseskan program sejuta rumah, yaitu sebesar 800.000 unit. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pencapaian program sejuta rumah tahun 2018 lalu yang mencapai 757.159 unit. “Kami optimistis target tersebut dapat kami capai karena Pemerintah khususnya Kementerian PUPR sangat serius dalam program tersebut, terlebih dengan dibentuknya BP Tapera, Bank BTN siap menangkap peluang kerjasama dan mendukung program yang akan dikeluarkan BP Tapera ke depan,” tutupnya. (*)