Jakarta – Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir mengungkapkan, pemanfaatan perusahaan keuangan berbasis teknologi (financial technology /fintech) bagi dunia perbankan dapat mendorong penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Selain itu dirinya menyebut, pemanfaatan fintech juga dapat menekan angka kredit macet non-performing loan.
“Perbankan bisa manfaatkan Fintech contohnya Mandiri yang mengembangkan KUR dengan perusahan fintech Amartha, modelnya punya by matrix data. Mandiri menyalurkan melalui fintech, dan fintech melalui kelompok. Tidak boleh ada tunggakan, makanya NPL-nya 0 persen. Ini akan efisiensi penyaluran KUR dari Bank Mandiri,” jelas Iskandar setelah menghadiri rapat KUR di Kantor Kementrian Koordinator Perekonomian Jakarta, Kamis 4 Januari 2018.
Pemimpin Divisi Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmadja mengaku terus memanfaatkan teknologi keuangan untuk melakukan mitigasi risiko kredit macet. Selain itu BNI juga terus mengembangkan digital banking guna memperbanyak jumlah debitur.
“Pertama kita ingin memeringankan dengan penurunan suku bunga. kemudian yang kita lakukan adalah mempermudah akses. Caranya kami pakai internet. Dimana pun petani pedagang, industri, dia bisa mengakses internet. Dia punya internet, melakukan verifikasi dari tim saya,” jelas Bambang.
Sebagai informasi, hingga akhir November 2017, total penyaluran KUR hanya mencapai Rp95,6 triliun dari target KUR 2017 sebesar Rp106,6 triliun atau tersalurkan mencapai 85,6 persen. Dengan Rasio NPL (kredit bermasalah) rendah hanya 0,22 persen per November 2017.(*)