New Security Guideline dan Prinsip TriZero

Mengacu pada arahan regulator seperti OJK, BI, UU PDP, serta standar internasional ISO dan NIST, FDS-PAC pun menyusun New Security Guideline yang berfokus pada integrasi tiga pilar, yakni SDM, proses, dan teknologi.
Lebih lanjut, Deddy menegaskan bahwa keamanan tidak boleh dipandang sebagai biaya, tetapi sebagai investasi bisnis. "FDS-PAC mengusung prinsip TriZero sebagai filosofi operasional, yaitu Zero Trust, Zero Downtime, dan Zero Wait," katanya.
Baca juga: BI Ungkap Potensi Kerugian Akibat Kejahatan Siber dan Fraud Tembus Rp397,26 Kuadriliun
Adapun ketahanan siber, lanjutnya, dibangun dari infrastruktur, kemudian diperkuat melalui kontrol akses, keamanan jaringan, redundansi, hingga monitoring real time. Seluruh proses ini, ungkapnya, dikembangkan FDS-PAC bersama para mitra ahli seperti EY, Acitya, dan Protergo.
“Untuk menyusun ini semua, kami tidak sendirian. Kami dibantu rekanan dan tenaga ahli, yaitu EY, Acitya, Protergo. Pembentukan fondasi dibantu oleh EY, pembangunan temboknya dibantu Acitya, dan atapnya dibantu Protergo,” imbuhnya.
Deddy lantas mengajak seluruh pelaku industri keuangan untuk mengubah paradigma dalam memandang keamanan siber.
“Tidak ada lagi istilah mau aman tapi tidak nyaman, hanya untuk aset yang kritikal, atau hanya sekadar memenuhi kepatuhan. Sekarang ini keamanan dan ketahanan harus menjadi keunggulan kompetitif organisasi Anda,” pungkasnya. (*)








