Ekspektasi Inflasi AS Turun, Rupiah Diprediksi Menguat

Ekspektasi Inflasi AS Turun, Rupiah Diprediksi Menguat

Jakarta – Nilai tukar rupiah diperkirakan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang mengalami koreksi akibat menurunnya espektasi inflasi di Negeri Paman Sam.

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong menjelaskan, pelemahan dolar AS terjadi setelah hasil survei mencatat penurunan terhadap ekspektasi inflasi di AS.

“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yg terkoreksi setelah survei menunjukkan menurunnya ekspektasi inflasi di AS,” kata Lukman, Selasa, 10 Juni 2025.

Baca juga: Dolar AS Tertekan, Rupiah Diproyeksi Kembali Menguat

Meski demikian, penguatan rupiah akan terbatas disebabkan oleh investor yang masih wait and see, sejalan dengan negosiasi tarif antara China dan AS yang tengah berlangsung.

“Namun penguatan (rupiah) akan terbatas, investor cenderung wait and see di tengah berlangsungnya perundingan tarif China dan AS,” tambah Lukman.

Cover Lipsus Koperasi Desa Merah Putih dI Tengah Keraguan
Simak Liputan Khusus Tim Infobanknews dalam artikel berjudul “Koperasi Desa Merah Putih di Tengah Keraguan“. (Ilustrasi: M. Zulfikar)

Lukman pun memperkirakan pergerakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS hari ini.

“Rupiah akan berada di range Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS hari ini,” ujar Lukman.

Baca juga: Rupiah Diproyeksi Bergerak Fluktuatif, Ini Faktor Pemicunya

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro menyatakan, pelaku pasar sedang menantikan rilis data ekonomi utama dari AS, khususnya laporan indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) dan indeks harga produsen (producer price index/PPI) yang dijadwalkan keluar akhir pekan ini.

“Data itu diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang tekanan inflasi dan dampak ekonomi yang lebih luas dari sengketa perdagangan yang sedang berlangsung,” imbuh Andry. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

Top News

News Update