Jakarta – BNI Syariah mencatatkann laba bersih sebesar Rp75,18 miliar pada triwulan I 2016. Labanya ini meningkat sebesar 64,62% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp45,67 miliar.
Imam Teguh Saptono, Direktur Utama BNI Syariah menjelaskan, pertumbuhan laba tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan yang didukung dengan kualitas pembiayaan yang terjaga. Per Maret 2016, total pembiayaan BNI Syariah mencapai Rp18,04 triliun. Dari jumlah tersebut, sebagian besar merupakan pembiayaan konsumtif yakni mencapai 53,18%. Sisanya, pembiayaan produktif/SME 22,2%, pembiayaan komersial 16,75%, pembiayaan mikro 5,69%, dan pembiayaan kartu Hasanah Card 2,15%.Untuk pembiayaan konsumtif tersebut, sebagian besar portofolio pembiayaan adalah BNI Griya iB Hasanah dengan porsi mencapai 85,99%.
Meningkatnya pembiayaan mampu diimbangi oleh kualitas kredit yang terjaga. Hal itutercermin dari rasio Non Performing Financing (NPF) yang pada triwulan pertama 2016 tetap terjaga di level 2,77%.
Selain itu, pertumbuhan laba juga disokong oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga yang meningkat sebesar 20,07% secara year on year. Sementara rasio dana murah, yakni tabungan dan giro (CASA) mencapai 45,06 %.
Teguh menambahkan, di usianya ke – 6 ini, BNI Syariah menunjukan prestasi yang positif. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa indikator yang berjalan sesuai rencana. Salah satunya terlihat dari sisi aset. Hingga Maret 2016, aset BNI Syariah tumbuh sebesar 20,35% dari Rp 20,50 triliun pada Maret 2015 menjadi Rp24,67 triliun. (*)