Ekonom Nilai Redenominasi Perlu Dimulai, BI: Timing Harus Tepat
Page 2

Ekonom Nilai Redenominasi Perlu Dimulai, BI: Timing Harus Tepat


Tak Perlu Khawatir Lonjakan Harga

Sunarsip menepis anggapan bahwa redenominasi akan memicu lonjakan harga emas atau inflasi berlebih.

"Enggak perlu sampai seperti itu. Karena tetap saja investasi emas, value-nya akan disesuaikan juga," tegasnya.

Meski begitu, ia mengakui adanya potensi tekanan inflasi sementara pada tahap awal akibat faktor psikologis. Sebagian masyarakat cenderung berbelanja lebih cepat sebelum kebijakan berlaku.

"Psikologis orang gini, orang akhirnya belanja barang sekarang daripada nanti uang saya nggak laku. Nah itu yang kemudian akan mendorong inflasi," jelasnya.

Baca juga: Pemerintah dan BI Matangkan RUU Redenominasi Rupiah, Ini Penjelasannya

Menurutnya, BI dan perbankan nasional sudah memiliki kapasitas teknologi yang memadai untuk menyesuaikan sistem keuangan terhadap redenominasi. Karena itu, ia menyarankan agar regulasi dan payung hukum disiapkan bersamaan dengan kesiapan teknologi di sektor perbankan.

BI Tegaskan Redenominasi Belum Jadi Prioritas

Di sisi lain, Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bahwa bank sentral belum menjadikan redenominasi sebagai fokus utama saat ini.

Perry menyebut BI masih memprioritaskan upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Berkaitan dengan redenominasi tentu saja kami pada saat ini lebih fokus menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu, 12 November 2025.

Bos Bank Sentral Indonesia ini meyebutkan, proses redenominasi memerlukan waktu dan persiapan panjang, sehingga pelaksanaannya harus mempertimbangkan timing yang tepat.

“Redenominasi itu memerlukan timing dan persiapan yang lebih lama,” pungkas Perry.

Perry belum memaparkan indikator yang akan digunakan untuk menentukan waktu pelaksanaan kebijakan tersebut. (*)

Related Posts

News Update

Netizen +62