Jakarta — Dompet Digital Indonesia (DANA) telah resmi diluncurkan sebagai salah satu platform dompet digital elektronik (e-wallet) di Indonesia, pada Rabu, 5 Desember 2018, di Jakarta. Peluncuran ini sekaligus menjadi komitmen DANA mendukung target pemerintah mencapai target inklusi keuangan 75% di tahun 2019 dan menempatkan Indonesia di jajaran 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada 2030.
CEO DANA, Vince Iswara, mengatakan data yang diperoleh pihaknya, per April 2017, dari total penduduk Indonesia yang berjumlah 267 juta, sekitar 67% diantaranya telah terhubung ke internet yang berbasis broadband 3G atau 4G.
“Kalau dilihat dari data itu, Indonesia sudah sangat siap berubah sebagai negara yang menggunakan digital ekonomi karena populasi internet sudah mencapai akses tersebut. Tapi kalau mau bayar sesuatu masih susah. Untuk itu maka kami develop DANA,” ujar Vince, Rabu (5/12).
Sementara itu, Vince mengklaim, DANA mencatatkan pertumbuhan cepat, sebab semenjak soft launching bulan Maret 2018, dalam waktu 3,5 bulan, pengguna DANA telah mencapai 1 juta orang.
“Aplikasi kami nomor 1 di IOS store dan nomor 6 di android store pada kampanye 11.11 lalu. Ini membuat DANA menjadi dompet elektronik yang tumbuh tercepat di dunia. Targetnya 2019 kami bisa jadi ewallet nomor 1 di Indonesia,” ujar Vince.
Vince pun mengungkapkan, merchant-merchant yang bekerja sama dengan DANA telah mencatatkan pertumbuhan, seperti cinema 21 yang meraih 15 persen kenaikan penonton bioskop yang membeli tiket melalui DANA di aplikasi tix.id.
Dengan DANA, ekosistem transaksi masyarakat terintegrasi dalam satu platform tanpa perlu berpindah-pindah platform. Mulai dari pembayaran transportasi, kirim uang, jual beli, menabung, membayar tagihan, memenuhi kebutuhan sehari-hari, belanja online, hingga kebutuhan hiburan.
Sebagai penyedia infrastruktur pembayaran digital, DANA fokus berdayakan pelaku bisnis tradisional, digital, online, besar, kecil, UMKM maupun berjaringan. (Ayu utami)
