Di Balik Kembalinya Bank Muamalat ke Bumi Pertiwi

Di Balik Kembalinya Bank Muamalat ke Bumi Pertiwi

Jakarta – Pemegang saham PT Bank Muamalat merombak jajaran direksi dan komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Selasa, 29 November 2022. Duet Indra Faletehan dan Mardiasmo ditetapkan sebagai direktur utama dan komisaris utama.

Perombakan jajaran direksi dan komisaris ini merupakan langkah lanjutan setelah pada medio November 2021 lalu terjadi perubahan kepemilihan saham di bank syariah pertama di Indonesia itu. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) resmi menjadi pemegang saham pengendali (PSP) setelah menguasai 82,7% saham Bank Muamalat.

BPKH menjadi PSP setelah menerima hibah saham dari Islamic Development Bank (IsDB) dan Sedco Group pada 15 dan 16 November 2021 sebanyak 7.903.112.181 saham atau setara77,42%. Hibah tersebut menjadikan saham BPKH di Bank Muamalat bertambah menjadi 78,45%. Setelah rights issue dengan menyuntikkan modal sebesar Rp1 triliun, total kepemilikan BPKH menjadi 82,7%.

Perubahan kepemilihan saham, yang menjadikan BPKH sebagai PSP, adalah salah satu milestone Bank Muamalat dalam menapaki pasang-surut industri perbankan nasional sejak berdiri pada 1 November 1991.

Adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menginisiasi masuknya BPKH ke Bank Muamalat, ketika PSP sebelumnya yang merupakan investor asing, tidak mau menambah modal untuk menyelamatkan bank.

“Pada periode kepemimpinan saya, saya tidak mau ada bank yang ditutup, termasuk Bank Muamalat. Tolong BPKH bisa berperan menyelamatkan Bank Muamalat, sehingga bank milik umat itu bisa kembali dapat dibanggakan,” ujar Jokowi yang memanggil pengurus BPKH hingga dua kali, khusus untuk membicarakan hal itu.

Kode keras Presiden kepada BPKH untuk jadi pengendali Bank Muamalat inilah yang menjadi momentum reborn, kembalinya Bank Muamalat ke Bumi Pertiwi, setelah beberapa lama dipegang investor asing.

Pergulatan kembalinya Bank Muamalat ke Bumi Pertiwi inilah yang menjadi roh buku “Bank Muamalat Reborn” yang ditulis oleh A. Iskandar Zulkarnain dan Anif Punto Utomo. Pergulatan yang menghadirkan fakta-fakta dan peristiwa-peristiwa secara detil karena Iskandar terlibat di dalamnya, dalam posisinya sebagai anggota Badan Pelaksana BPKH periode 2017 – 2022.

Fakta-fakta dan peristiwa Bank Muamalat reborn semakin mengalir dengan goresan tangan Anif Punto yang seorang jurnalis dan penulis. Tercatat, Anif pernah berkarier di Republika sebagai jurnalis dari tahun 1990 hingga 2013 dengan posisi terakhir sebagai senior editor.

“Sebuah perjalanan sejarah akan hilang begitu saja ketika tidak didokumentasikan dengan baik. Karena itu, saya menyambut baik kembalinya Bank Muamalat ke Bumi Pertiwi didokumentasikan dalam bentuk buku agar hikmah dari peristiwa tersebut bisa menjadi pelajaran sepanjang masa,” tulis Jokowi dalam kata pengantar buku.

“Saya bersyukur bank syariah pertama di Indonesia ini sekarang sudah kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi dengan kepemilikan saham mayoritas di BPKH,” tulis Erick Tohir, Menteri BUMN, dalam kata sambutannya.

Buku yang terdiri dari delapan bab ini mengisahkan perjalanan Bank Mumalat, sejak rencana pendirian, proses pendirian, mulai operasional, menghadapi berbagai krisis, masuknya investor asing, hingga perburuan mencari investor lokal sampai masuknya BPKH sebagai PSP.

Ini buku menarik dan penting. Menarik, karena ditulis secara komprehensif dan mengalir renyah. Penting, karena menyajikan fakta-fakta dan peristiwa-peristiwa yang selama ini belum diungkap di publik. Anda yang peduli dan ingin tahu lebih dalam perjalanan penuh liku bank syariah di Indonesia wajib membaca buku ini. (*) DW
 
 
DATA BUKU

  • Judul Buku: Bank Muamalat Reborn
  • Pengantar: Presiden Joko Widodo
  • Penulis: A. Iskandar Zulkarnin dan Anif Punto Utomo
  • Penerbit: Indostrategic Advisory Group
  • Cetakan Pertama: Agustus 2022
  • Jumlah Halaman: 258 halaman

Related Posts

News Update

Top News