Danantara Salurkan Rp72 Miliar untuk Pemulihan Bencana di Aceh dan Sumatra

Danantara Salurkan Rp72 Miliar untuk Pemulihan Bencana di Aceh dan Sumatra

Poin Penting

  • Danantara Indonesia dan BP BUMN menyalurkan bantuan Rp72 miliar untuk pemulihan bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, termasuk logistik, kesehatan, air bersih, dan perbaikan fasilitas publik.
  • BUMN seperti PLN, Telkom, dan Pertamina bergerak cepat memulihkan layanan vital, mulai dari listrik, komunikasi, hingga pasokan BBM dan air bersih untuk mendukung penanganan darurat.
  • Rosan Roeslani dan Dony Oskaria menegaskan komitmen penuh Keluarga Besar BUMN untuk memastikan bantuan tersalurkan secara akuntabel, terkoordinasi, dan benar-benar dirasakan warga terdampak hingga pemulihan tuntas.

Jakarta - Danantara Indonesia bersama Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN) memberikan bantuan dana sebesar Rp72 miliar yang dikumpulkan melalui Keluarga Besar BUMN. Bantuan ini menjadi bentuk dukungan untuk percepatan pemulihan pascabencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani mengatakan, aksi ini menunjukan bahwa budaya gotong royong sektor publik dan masyarakat masih kuat.

“Ini adalah kerja bersama Keluarga Besar BUMN yang turut diperkuat solidaritas publik. Tugas kami adalah memastikan seluruh dukungan yang dikumpulkan masyarakat dan BUMN terdistribusi secara akuntabel dan tepat sasaran,” kata Rosan, dalam keterangannya.

Rosan menjelaskan bahwa dari total Rp72 miliar, sebesar Rp13 miliar merupakan donasi yang disalurkan melalui konser amal “100 Musisi Heal Sumatra” yang digelar pada Minggu, 7 Desember 2025.

Konser tersebut menjadi bagian dari kontribusi BUMN dalam mendorong pemulihan di tiga provinsi terdampak dan mencerminkan dukungan publik dari berbagai inisiatif solidaritas.

Baca juga: Danantara Targetkan Himpun Dana Rp662,8 Triliun dalam 5 Tahun

Semua bantuan, kata Rosan, disalurkan dalam bentuk logistik darurat, makanan siap konsumsi, perlengkapan kebersihan, obat-obatan, dukungan tenaga kesehatan, selimut dan kebutuhan shelter, air bersih, serta dukungan pemulihan jangka menengah seperti perbaikan fasilitas publik.

"Seluruh penyaluran dilakukan oleh BUMN terkait melalui koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi lapangan," ujarnya.

Komitmen Moral BUMN untuk Hadir di Tengah Bencana

Kepala BP BUMN sekaligus COO Danantara Indonesia Dony Oskaria turut menjelaskan bahwa seluruh BUMN memiliki kewajiban moral untuk hadir dalam situasi bencana. Ia mengatakan, BUMN itu adalah milik rakyat, dan karena itu kita wajib hadir di tengah masyarakat ketika bencana terjadi. 

"Kami meminta seluruh BUMN untuk memberikan dukungan semaksimal mungkin, sesuai kompetensinya masing-masing, dan melaporkan perkembangan bantuan secara berkala,” ujarnya.

Baca juga: OJK Ungkap Dampak Penghapusan Tantiem dan Bonus Bankir Danantara

Dony menambahkan, peran BP BUMN dan Danantara Indonesia ini adalah bentuk konsolidasi laporan serta memastikan koordinasi antar-BUMN berjalan rapi dan terukur.

“Tugas kami adalah memastikan seluruh bantuan dari Keluarga Besar BUMN tersalurkan secara cepat, terkoordinasi, dan benar-benar dirasakan oleh warga terdampak,” ujar Dony.


Pemulihan Jaringan Kelistrikan

Banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar menyebabkan gangguan besar pada distribusi listrik yang menghambat layanan publik, fasilitas kesehatan, dan posko pengungsian.

Dalam situasi ini, PLN menjadi garda terdepan dengan memulihkan jaringan utama sekaligus mengerahkan suplai kelistrikan darurat.

Baca juga: PLN Tuntaskan Pemulihan Kelistrikan Sumut 100 Persen

Di Aceh Tamiang, PLN memastikan suplai listrik ke RSUD Muda Sedia dan posko pengungsian melalui pengiriman genset 66.000 watt dari Langsa. Tamiang Sport Center juga berhasil menyala kembali untuk mendukung evakuasi dan logistik.

PLN turut mengoperasikan genset 33.000 watt untuk PDAM serta menyiapkan genset 100.000 watt dari Banda Aceh demi menjaga layanan publik tetap berjalan.

Di Aceh Tengah, PLN bersama BNPB dan TNI menerbangkan genset 250 kVA seberat 3,6 ton menggunakan helikopter untuk RSUD Datu Beru setelah akses darat terputus.

Pemulihan Jaringan Komunikasi

Gangguan telekomunikasi akibat perangkat terendam, kabel backbone–feeder putus, dan kerusakan puluhan ribu ONT mengancam jalur koordinasi evakuasi.

Telkom merespons dengan mengaktifkan emergency recovery di wilayah terdampak, mengutamakan daerah prioritas seperti Kualasimpang, Langsa, Takengon, dan Sibolga.

Baca juga: Ada Tantangan Ini, Pendapatan Telkom (TLKM) Turun 3 Persen di Semester I 2025

Melalui Telkom Akses, pemulihan dilakukan lewat perbaikan backbone, pemasangan temporary fix, pengoperasian perangkat kritis dengan genset portabel, dan pengerahan lebih dari 320 teknisi dari berbagai wilayah.


Penyediaan Air Bersih dan Pasokan BBM

Sementara itu, Pertamina berperan penting menjaga stabilitas energi dan logistik selama masa darurat. Perusahaan ini memastikan pasokan BBM untuk alat berat, kendaraan evakuasi, dan fasilitas darurat di tiga provinsi terdampak.

Pertamina juga menambah dukungan dengan penyaluran air bersih siap minum, termasuk 45.000 liter untuk Aceh Tamiang. Ketersediaan air bersih sangat vital untuk kesehatan, sanitasi dasar, dan kebutuhan pengungsian.

Kombinasi stabilisasi energi, pasokan BBM, dan penyediaan air bersih menjadi fondasi penting dalam pemulihan awal di wilayah bencana.

Baca juga: OJK Berikan Relaksasi Kredit untuk Debitur Terdampak Bencana Sumatra

Komitmen Berkelanjutan untuk Pemulihan

Rosan dan Dony menegaskan komitmen penuh Keluarga Besar BUMN untuk mendukung pemulihan berkelanjutan di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

Mereka menekankan pentingnya koordinasi antar-BUMN agar bantuan tersalurkan cepat dan tepat sasaran, dengan memastikan kebutuhan masyarakat tetap menjadi prioritas.

Keduanya menegaskan bahwa Danantara Indonesia dan BP BUMN akan terus mengawal proses pemulihan hingga layanan publik dan aktivitas warga kembali normal sepenuhnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Halaman123

Related Posts

News Update

Netizen +62