Jakarta – Outlook Ekonomi Keuangan Digital (EKD) diperkirakan tetap positif pada tahun 2021 didorong oleh tiga hal, diantaranya meningkatnya preferensi masyarakat, kinerja e-commerce serta layanan pembayaran yang terus meluas baik oleh bank maupun non-bank.
Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI), Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Filianingsih Hendarta memaparkan, bahwa BI memproyeksikan pada akhir 2021, transaksi e-commerce akan naik 48,4% menjadi Rp395 triliun.
“Proyeksi ini ditopang tiga hal, yaitu berlanjutnya shifting konsumen ke arah digital, efisiensi penggunaan digital payment, dan inovasi yang dilakukan para marketplace dan kerja sama marketplace dengan PJP bank maupun non-bank,” papar Filianingsih, dalam Webinar ‘DIGI X The Digital Payment Transformation’, yang diselenggarakan Infobank dan Telkomsigma, Rabu, 4 Agustus 2021.
Ia menambahkan, penggunaan uang elektronik juga diproyeksikan naik 35,7% menjadi Rp278 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh perluasan ekosistem e-commerce, ride hiling yang mengangkut paket/barang, makanan, serta logistik meningkat, dan digital payment yang semakin banyak pilihan instrument atau kanal. Kemudian, transaksi digital banking diproyeksikan akan naik 30,1% menjadi Rp35.600 triliun. Akseptasi masyarakat terhadap layanan digital banking mendorong pertumbuhan ini.
“Optimisme kami atas outlook EKD 2021 kami yakini setelah melihat setidaknya empat faktor, diantaranya transformasi produk dan layanan e-commerce, perluasan kolaborasi antar pelaku, perluasan ekosistem melalui aksi korporasi dan digitalisasi perbankan,” tutupnya. (*) Ayu Utami
Editor: Rezkiana Np