Jakarta – Bank Indonesia (BI) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Desember 2022 kembali menaikan tingkat bunga acuanya sebesar 25 bps menjadi 5,5%. Bank Mandiri merespon bahwa pihaknya akan melakukan kajian potensi penyesuaian suku bunga deposito dan kredit pasca BI menaikan suku bunga di akhir tahun ini.
Rudi As Aturridha Corporate Secretary Bank Mandiri mengatakan, keputusan BI tersebut telah sesuai dengan ekspektasi pasar dan juga telah mempertimbangkan langkah-langkah dalam memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dan mengelola tingkat inflasi.
Lebih lanjut, Rudi menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan kajian potensi penyesuaian suku bunga simpanan dengan mempertimbangkan kondisi pasar.
“Kami akan melakukan kajian potensi penyesuaian suku bunga simpanan dengan mempertimbangkan likuiditas pasar, struktur biaya dana, respon dari bank lain serta dampak terhadap peningkatan suku bunga kredit,” ujar Rudi dalam keterangannya, dikutip Jumat, 23 Desember 2022.
Sementara itu, untuk Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) Bank Mandiri akan mengikuti kondisi pasar dengan memperhatikan tingkat suku bunga acuan, kondisi likuiditas bank dan tingkat kompetisi dengan bank lain.
“Selama tahun 2022 SBDK Bank Mandiri cukup kompetitif jika dibandingkan dengan Bank Himbara,” katanya.
Rudi juga menegaskan, Bank Mandiri tetap berupaya menjaga tingkat biaya bunga yang optimal sebagai upaya untuk mendukung kestabilan tingkat suku bunga kredit yang disalurkan ke masyarakat dan menjaga pertumbuhan kredit serta profitabilitas ke depan. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra