Jakarta – Aplikasi BSI Mobile milik Bank Syariah Indonesia (BSI) dinobatkan sebagai mobile banking terbaik untuk kategori bank umum syariah. Penghargaan yang dianugerahkan oleh Infobank dalam ajang Digital Brand Awards 2022, Kamis (7/4) ini merupakan apresiasi atas kerja keras BSI dalam mengembangkan industri perbankan syariah berbasis digital di Indonesia.
“Terima kasih kepada seluruh nasabah dan stakeholders atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada Bank Syariah Indonesia, khususnya aplikasi BSI Mobile. Penghargaan ini memacu kami untuk selalu berinovasi dan terus melakukan transformasi digital dan culture untuk memberikan kinerja dan layanan yang lebih baik,” kata Direktur Utama BSI, Hery Gunardi.
Strategi BSI sejak awal fokus pada digitalisasi, baik digitalisasi produk dan layanan kepada seluruh nasabahnya pasca penggabungan tiga bank syariah milik BUMN pada 1 Februari 2021, dan mampu mendorong pertumbuhan laba dan kinerja BSI.
“Kami berkomitmen terus berinovasi dalam layanan jasa keuangan digital bangking dan kini sedang menyiapkan Super Apps. Akselerasi digital menjadi salah satu fokus BSI dalam menggenjot bisnis,” tambah Hery.
Di tahun pertama BSI sejak merger tahun lalu mampu menorehkan kinerja positif, dengan perolehan laba bersih mencapai Rp3,03 triliun naik 38,42% secara year on year (YoY). Raihan impresif itu sejalan dengan konsistensi BSI dalam membangun pondasi, transformasi digital dan pengembangan ekosistem halal di Indonesia.
BSI terus berinovasi dalam melakukan transformasi. Hal ini terlihat dari keseriusan dalam menggarap kanal digital BSI Mobile dan E-Channel. Per Desember 2021, transaksi kumulatif BSI Mobile mencapai 124,54 juta transaksi atau tumbuh sekitar 169% secara YoY.
Total penyaluran pembiayaan mencapai Rp171,29 triliun atau naik sekitar 9,32% secara YoY dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp156,70 triliun. Rinciannya, pembiayaan konsumer mencapai Rp82,33 triliun, naik sekitar 19,99% secara YoY dari sebelumnya yang sebesar Rp 68,61 triliun. Disusul pembiayaan gadai emas yang bertumbuh 12,92% secara YoY. Sementara itu pembiayaan mikro tumbuh 12,77% dan pembiayaan komersial tumbuh 6,86%. Dari sisi kualitas pembiayaan, BSI mencatatkan NPF Nett yang membaik menjadi 0,87% pada Desember 2021.
Untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BSI terus meningkatkan pertumbuhan tabungan khususnya tabungan Wadiah. Posisi Desember 2021, tabungan Wadiah tumbuh signifikan yang mencapai 15,30% secara YoY atau menjadi Rp34,10 triliun. Sementara untuk total tabungan mencapai Rp99,37 triliun atau tumbuh 12,84% pada kurun waktu yang sama. (*) Ari Nugroho