BRI Berkontribusi Besar Bagi Terwujudnya Inklusi Keuangan Nasional

BRI Berkontribusi Besar Bagi Terwujudnya Inklusi Keuangan Nasional

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memiliki moto melayani nasabah di daerah-daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Prinsip 3T inilah yang kemudian menopang pelayanan BRI untuk membangun komunitas-komunitas di daerah. Melalui mesin AgenBRILink yang tersebar di seluruh Indonesia, masyarakat dengan kriteria 3T tersebut kemudian dapat terjangkau.

Di samping itu, BRI juga berkolaborasi dengan PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMi) untuk mengakselerasi inovasi produk dan layanan melalui co-location Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM). Bahkan, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, dengan hadirnya co-location SenyuM, pihaknya optimis target pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan hingga 90% di 2024 dapat tercapai.

“BRI memiliki peran besar dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Sumbangsih BRI dibuktikan oleh kinerja perseroan yang terus fokus meningkatkan pembiayaan ke segmen UMKM hingga mencapai 85% pada 2025. Ini kontribusi yang tinggi,” ujar Kartika, dikutip dari keterangan resmi, di Jakarta.

Masyarakat akan diuntungkan dalam segala aspek melalui kehadiran co-location SenyuM, di antaranya akses mudah ke KUR, Tabungan BRI Simpedes UMi, Pinjaman Gadai, Tabungan Emas, hingga layanan back office untuk mendukung kebutuhan transaksi anggota kelompok PNM Mekaar. Di lain sisi, BRI juga disokong oleh peran Mantri BRI yang bertugas sebagai penyuluh digital. Mantri BRI berperan sebagai tenaga pemasar mikro yang terjun ke masyarakat memberikan edukasi dan literasi keuangan.

Persebaran Mantri BRI saat ini pun sudah mencapai lebih dari 69.741 desa di seluruh Indonesia, dengan jumlah mencapai 31 ribu orang. Adapun sebanyak 65,5% atau sekitar Rp617,8 triliun dari total portofolio penyaluran kredit BRI juga telah menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Jumlah tersebut meningkat kurang lebih 12,2% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan tahun 2020 yang mencapai sebesar Rp550,4 triliun.

Sebagai informasi, SenyuM adalah Sentra Layanan Ultra Mikro, kantor satu atap antara BRI-Pegadaian-PNM yang memudahkan nasabah dari ketiga perusahaan untuk dapat melakukan transaksi sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Perbedaan utama layanan Co-location SenyuM dibandingkan dengan kantor BRI Unit biasa, yakni nasabah Pegadaian dan PNM dapat bertransaksi sekaligus menabung di kantor yang sama. Begitu juga sebaliknya, bagi nasabah BRI yang ingin melakukan gadai atau membuka tabungan emas bisa dilakukan di co-location SenyuM.

Sebagai contoh, kantor Wilayah (Kanwil) Denpasar saat ini memiliki tujuh kantor unit SenyuM dan akan terus ditambah. Setelah Holding UMi resmi terbentuk, perseroan juga terus mengakselerasi jumlah co-Location SenyuM. Saat ini, jumlahnya mencapai 420 unit yang tersebar di seluruh Indonesia dengan omset gadai dan cicil emas mencapai Rp20,1 miliar. (*) Steven Widjaja

Related Posts

News Update

Top News