Jakarta – Teknologi artificial intelligence (AI) terus berkembang. Beberapa turunan inovasi produk kecerdasan buatan itu terus bermunculan hingga kini, seperti salah satunya agentic AI.
Agentic AI sendiri bisa didefinisikan sebagai sistem yang mampu secara mandiri mengerjakan tugas, mengambil keputusan, serta beradaptasi dengan lingkungan eksternal. Kalau sebelumnya, AI digunakan untuk membantu pengambilan keputusan. Dengan agentic AI, teknologi AI dapat mengambil keputusan secara langsung.
Meskipun dapat mengambil keputusan secara langsung dan mandiri, keleluasaan agentic AI tetap dibatasi dengan seperangkat regulasi yang tertanam di sistem, sehingga tetap aman digunakan.
“Karena kita mau ini jauh lebih cepat, jauh lebih pintar, jauh lebih akurat. Perkembangan AI saat ini dengan penggunaan agentic AI sudah sampai ke sana,” sebut Presiden Direktur IBM Indonesia, Roy Kosasih di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.
Baca juga: Dengan Teknologi AI, Platform Investasi Kaya Bantu Nasabah Hadapi Volatilitas Pasar
Dengan adanya agentic AI, maka tipe teknologi AI large language model (LLM) tak sekadar menjadi penyuplai data atau pembantu pengambilan keputusan, namun juga menjadi ahli strategi atau kolaborator yang secara mandiri bisa menavigasi tugas-tugas yang bersifat kompleks.
Kemampuan tersebut, menjadikan agentic AI sebagai sahabat digital manusia di berbagai segi kehidupan, termasuk bidang industri seperti pelayanan pelanggan sampai diagnosa kesehatan. Terkait diagnosa kesehatan, Roy Kosasih menceritakan bahwa pihaknya pernah menjalin kolaborasi dengan sebuah perusahaan di sektor kesehatan untuk menerapkan agentic AI.
“Saat ada pasien datang dan menceritakan gejala sakit yang ia alami, AI langsung memberikan rekomendasi obat atau tindakan apa yang dilakukan. Tapi ini berdasarkan informasi saat itu atau yang ada di data base,” ucap Roy.
“Ke depannya, dengan agentic AI, dia (AI) bisa langsung menyesuaikan dalam bentuk merekomendasikan obat terbaru. Atau kalau di data base belum ada data terbaru, dia bisa ambil informasi dari internet dan tracking dengan gejala-gejala sakit yang dialami pasien, tanpa disuruh, tanpa perlu dimasukkan data baru,” lanjutnya.
Baca juga: Teknologi AI Diklaim Mampu Tekan Biaya Pelaporan Keberlanjutan Emiten
Kondisi itu, membuat agentic AI terus memperbaharui sistemnya secara otomatis, mengingat dilengkapi dengan kemampuan perencanaan, eksekusi, dan penarikan informasi secara independen. Berbeda dari pendekatan statis generasi AI sebelumnya, dengan pola solusi terbatas hanya dari yang telah ditanamkan di sistemnya.
Kecanggihan agentic AI ini, juga sangat cocok digunakan oleh perusahaan di bidang bisnis lainnya, mengingat alur kerjanya yang bisa beradaptasi dengan kebutuhan bisnis yang terus berubah dan gangguan yang tak terduga.
“Agentic AI sangat cocok untuk permintaan variabelitas yang tinggi, seperti pelayanan konsumen dengan background berbeda, permintaan berbeda. Termasuk juga mencari dan mengimplementasi complex solution, seperti melakukan tugas dari pemimpin,” tukas Roy. Steven Widjaja