Investor Italia berkomitmen untuk melakukan transfer pengetahuan kepada mitra lokalnya dari Indonesia. Ria Martati.
Jakarta– Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat investasi dari sebelas perusahaan Italia senilai US$ 789,5 juta.
Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan minat tersebut berasal dari sektor telekomunikasi US$ 4,5 juta, kelistrikan US$ 380 juta, industri turbin untuk pembangkit listrik sebesar US$ 25 juta, industri otobus US$ 90 juta, sektor perkapalan US$ 10 juta, dan konstruksi senilai US$ 280 juta. Menurutnya, minat tersebut dapat dikategorikan serius untuk segera dapat ditindaklanjuti dengan pengajuan izin prinsip ke BKPM.
“Rata-rata perusahaan tersebut sudah bertemu dengan mitra lokalnya atau sudah menentukan lokasinya. Hal positif lainnya, sebagian produk dari
perusahaan Italia tersebut sudah digunakan di Indonesia, dan sekarang mereka berniat untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, sehingga dapat mengurangi impor,” ujar Franky melalui keterangan resminya hari ini Selasa 8 September 2015.
Franky menambahkan, selain menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, hal lainnya yang diapresiasi dari investor Italia adalah komitmennya untuk melakukan transfer pengetahuan kepada mitra lokalnya dari Indonesia. Menurut Franky, investor sektor telekomunikasi, sedang menjajaki kerjasama dengan Universitas-universitas di Indonesia dan melatih 1.000 tenaga kerja lokal yang kemungkinan terserap dalam proyek investasi tersebut.
“Mereka juga merencanakan untuk mengembangkan di daerah-daerah pariwisata yang terpencil termasuk di Papua. Komitmen tersebut sejalan dengan concern BKPM agar proyek investasi dapat memberikan manfaat terhadap masyarakat, baik terkait penyerapan tenaga kerja maupun pengembangan wilayah,” tambah Franky.
Komitmen transfer teknologi dan pengetahuan kepada tenaga kerja Indonesia, lanjut Franky, juga disampaikan oleh investor yang berminat untuk menanamkan modalnya di industri galangan kapal. Menurut Franky, dalam pertemuan dengannya, investor tersebut merencanakan menanamkan modal sebesar US$ 10 juta untuk pembuatan 1.000 kapal pertama. Selain kerjasama dalam pembangunan kapal, investor Italia tersebut juga berencana melatih tenaga kerja Indonesia untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan transfer teknologi.
“Mereka juga menyampaikan minatnya untuk membangun kawasan industri perikanan terpadu. Mereka sudah menjajaki kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan untuk membangun kawasan industri perikanan yang dimaksud. Tapi, belum dijelaskan
lebih lanjut perkembangannya. BKPM akan memfasilitasi agar minat investasi, baik di sektor galangan kapal dan kawasan industri perikanan terpadu tersebut dapat terealisasi,” kata Franky.