Menurut data OJK, baru 21,84% saja masyarakat yang benar-benar mengenal LKJ. Dwitya Putra
Jakarta – Berdasarkan hasil survei, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui, tingkat literasi keuangan di Indonesia masih terbilang rendah jika dibandingkan negara-negara tetangga. OJK menyebutkan, baru sekitar 21,84% saja masyarakat yang benar-benar paham mengenai Lembaga Jasa Keuangan (LJK). Rendahnya tingkat literasi keuangan tersebut berdampak pada tingkat penggunaan jasa keuangan di Indonesia oleh masyarakat. Sementara, penggunaan produk dan layanan untuk sektor pasar modal dan industri keuangan non bank seperti asuransi, pembiayaan, dana pensiun dan lembaga jasa keuangan lainnya masih di bawah 15%.
Melihat hal tersebut PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pembiayaan merasa perlunya turut aktif mendukung program pemerintah khususnya OJK dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai Lembaga Jasa Keuangan. Salah satunya dengan memberikan edukasi literasi keuangan dengan tema “Mengenal Lebih Dekat Perusahaan Pembiayaan” kepada Kang&Nong Tangerang Selatan 2015.
“Bersamaan dengan dukungan perusahaan terhadap kegiatan Kang&Nong Tangerang Selatan 2015, kami sekaligus berkesempatan untuk memberikan pembekalan materi edukasi literasi keuangan kepada mereka,” kata Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono di Tanggerang, Kamis, 10 September 2015.
Sudjono menambahkan, setiap lembaga keuangan berdasarkan imbauan dari OJK di wajibkan untuk mengadakan edukasi literasi keuangan. Sedangkan, tingkat literasi keuangan bagi finalis Kang&Nong sangat dibutuhkan.
“Hal ini merupakan bagian sinergi perusahaan dengan OJK dalam mendorong tingkat literasi keuangan masyarakat pada umumnya,” jelasnya. (*)