Jakarta– PT Federal International Finance (FIF) mengaku bencana asap diperkirakan akan mempengaruhi pencapaian penyaluran pembiayaan dalam beberapa bulan ini.
Jika pada bulan-bulan normal pembiayaan mencapai Rp2,6 triliun-Rp2,9 triliun per bulan maka dalam dua bulan ke depan, pembiayaan diperkirakan turun 23%-30% menjadi Rp2 triliun saja per bulan. Selain karena dampak bencana asap, khusus untuk Desember nanti, pendeknya hari kerja juga mempengaruhi penyaluran pembiayaan.
” Pembiayaan akan turun pada akhir tahun karena desember harinya pendek, juga kami relatif banyak di daerah-daerah yang kena kebakaran hutan, jadi 2 bulan ini akan turun,” kata Presiden Direktur FIF Suhartono di Jakarta, Selasa 28 Oktober 2015.
Kendati demikian, ia optimis dalam dua bulan ke depan Perusahaan masih akan dapat menyalurkan pembiayan Rp4 triliun. Sehingga pada akhir tahun nanti total outstanding yang dibukukan FIF dapat mencapai Rp30 triliun.
Per September total outstanding yang telah dibukukan FIF sebesar Rp21 triliun. Tahun ini Perseroan menargetkan pembiayaan tumbuh 7% dibanding tahun lalu. Sementara Non Performing Financing (NPF) akan dijaga di 0,7% sampai akhir tahun.
Tahun depan pun, FIF belum optimis akan mencapai pertumbuhan tinggi. Suhartono memperkirakan tahun depan pertumbuhan pembiayaan hanya di kisaran 3-5% dibanding tahun ini.
“Kami masih nunggu asumsi market otomotif. Eonomi makro sih tahun depan (diprediksi tumbuh) 5,1%, (sementara) tahun ini 4,8%. Kami yakin bagus tahun depan makronya. Ya memang target lebih rendah dibanding tahun ini tapi kan kami itung-itung dulu,” kata dia.(*) Ria Martati