Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai keputusan Lembaga Pemeringkat Moody’s Investor Service dengan peringkat Indonesia akan berdampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia. Hal ini akan membuat pasar modal domestik akan semakin dipercaya sebagai negara tujuan investasi oleh para pemodal baik di dalam maupun di luar negeri.
Direktur Utama BEI, Tito Sulistyo, menanggapi keputusan Moody’s yang kembali mengafirmasi peringkat Indonesia pada level layak investasi (investment grade), Kamis (28/1) lalu. Menurutnya, ketika laju perekonomian dunia dilanda resesi, laju perkeonomian Indonesia memang tergolong stabil.
“Ke depannya, serangkaian program pengembangan yang telah dan akan kami lakukan akan kami buat dengan lebih baik lagi untuk menunjang pertumbuhan pasar modal dalam jangka menengah dan jangka panjang,” tambah Tito dalam siaran persnya.
Sebelumnya, dalam siaran persnya, Moody’s menegaskan bahwa permintaan akan peringkat utang negara (sovereign credit rating/SCR) Republik Indonesia pada Baa3/stable outlook. Terakhir kali Moody’s melakukan afirmasi atas SCR Indonesia pada Baa3/stable outlook dilakukan pada 18 Januari 2012 silam.
Beberapa faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi bagi SCR Indonesia kali ini adalah pengelolaan keuangan pemerintah yang kuat di tengah peningkatan defisit fiskal. Selain itu, respon dan kebijakan efektif yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia menjadi faktor kunci lainnya, khususnya kebijakan dalam mengelola risiko terhadap penurunan harga komoditas dan volatilitas pasar keuangan internasional.
Outlook stabil dinilai Moody’s juga mencerminkan bahwa perekonomian Indonesia memiliki ketahanan yang baik khususnya dalam menghadapi tekanan eksternal sebagai akibat dari pelemahan harga komoditas dunia Sehingga meskipun tekanan eksternal terhadap pertumbuhan ekonomi dunia kemungkinan masih akan tetap terjadi, namun perekonomian Indonesia diyakini masih akan mampu untuk tetap tumbuh lebih baik dibandingkan negara dengan peringkat yang sama.(*) Indra Haryono