Restorasi Mata Air dengan Pendekatan Berbasis Komunitas

Kegiatan restorasi mata air di Ngantang diawali dengan pembersihan dan pemulihan area sumber mata air, perbaikan tampungan air (rorak), serta penguatan sistem tampungan alami untuk meningkatkan daya tampung dan ketersediaan air sepanjang tahun.
Selain itu, dipasang filter ramah lingkungan alami berupa batu, kerikil, pasir, dan karbon aktif untuk menjaga kualitas air yang mengalir ke lahan pertanian dan pemukiman.
Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan pelibatan aktif GAPOKTANHUT dan masyarakat setempat, sehingga mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga penjaga dan pengelola kawasan konservasi hutan secara jangka panjang.
Baca juga: Adu Kinerja BCA, Bank Mandiri, BNI, dan BTN di Kuartal III 2025, Siapa Jawaranya?
Program Penanaman Pohon dan Restorasi Mata Air ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi antara BCA dan Jejakin yang telah dimulai sejak 2023.
Inisiatif tersebut bertujuan untuk menjaga keberlanjutan sumber air sekaligus memberikan edukasi konservasi kepada masyarakat sekitar.
Kegiatan tersebut juga mencakup pemantauan pertumbuhan pohon secara digital melalui teknologi yang dikembangkan oleh Jejakin. Selain di Malang, BCA akan melanjutkan pelaksanaan Program Restorasi Mata Air di Desa Temurejo, Kabupaten Banyuwangi.
Komitmen Jangka Panjang BCA terhadap Lingkungan
Komitmen BCA terhadap pelestarian lingkungan telah diwujudkan secara konsisten melalui berbagai inisiatif di bawah payung Bakti BCA, khususnya pilar Bakti Lingkungan.
Hingga kini, BCA telah menanam lebih dari 190.000 pohon di berbagai wilayah Indonesia sejak 2009.
Terbaru, BCA meresmikan Rumah Edukasi Penyu dan kegiatan pelepasan tukik di Pantai Goa Cemara, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada awal Agustus lalu.
Total, hampir 65 ribu tukik telah dilepaskan dan 1.000 lebih sarang direlokasi sejak konservasi di tiga lokasi berlangsung. (*)








