Jakarta – Bank Mandiri optimistis bahwa kinerja perseroan pada tahun 2025 akan tetap positif. Perseroan menargetkan pertumbuhan laba, kredit, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang diproyeksikan melampaui rata-rata industri perbankan.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo, memastikan bahwa pertumbuhan laba yang berkelanjutan akan berasal dari keseimbangan antara ekspansi bisnis yang sehat dan profitabilitas yang terjaga.
Namun, ia tidak memungkiri adanya tantangan yang harus dihadapi, seperti likuiditas yang ketat dan proyeksi penurunan suku bunga acuan yang terus berlangsung.
“Namun, kami tetap optimis bahwa Bank Mandiri dapat menjalankan penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga dengan tetap menjaga margin bunga bersih yang stabil,” ujar Sigit dalam Paparan Kinerja Triwulan IV-2024, dikutip, Kamis, 6 Februari 2025.
Baca juga: Bank Mandiri Salurkan Kredit Rp185 Triliun ke Sektor Hilirisasi Sepanjang 2024
Sigit menyebutkan bahwa Bank Mandiri akan terus mendominasi industri perbankan dengan menjaga pertumbuhan yang lebih tinggi dari rata-rata industri, terutama melalui penguatan bisnis di segmen komersial dan ritel.
“Dengan mengoptimalkan potensi yang ada dan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Kami menargetkan pertumbuhan pada sektor-sektor yang prospektif dan resilien, yang sesuai loan portfolio guideline internal kami, seperti industri makanan dan minuman, jasa kesehatan, telekomunikasi, dan energi,” tandasnya.
Penghimpunan Dana dan Optimalisasi Digital
Untuk penghimpunan DPK, Bank Mandiri juga optimistis dapat mencatat pertumbuhan yang melebihi rata-rata industri. Sigit berharap pertumbuhan dana masyarakat di Bank Mandiri akan berada di atas pertumbuhan kredit guna menjaga likuiditas tetap optimal.
Lebih lanjut, Sigit menambahkan bahwa Bank Mandiri akan berfokus pada transaksi nasabah, baik ritel maupun komersial, untuk menjaga biaya pendanaan (cost of fund) tetap rendah.
Strategi ini akan didukung oleh pertumbuhan berbasis ekosistem dan optimalisasi platform digital, seperti Livin’ dan Kopra.
Baca juga: Nilai Transaksi Kopra by Mandiri Tembus Rp22.700 Triliun di 2024
Sigit mengatakan Bank Mandiri juga akan terus memperkuat penerapan manajemen risiko dengan pendekatan yang lebih selektif dan memastikan diversifikasi aset yang lebih baik untuk mengurangi risiko konsentrasi.
“Oleh karena itu, kami menargetkan rasio NPL (non performing loan) yang tetap stabil di tahun 2025, yang sangat penting untuk kami dalam menjaga aset yang berkualitas sebagai komponen penting untuk menopang profitabilitas yang sustain ke depan,” pungkas Sigit.
Kinerja 2024: Laba dan Kredit Tumbuh Positif
Sebagai informasi, BMRI mencatat laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,78 triliun sepanjang 2024, tumbuh 1,31 persen secara tahunan (year-on-year).
Hingga akhir 2024, realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp1.670,55 triliun, naik 19,5 persen (yoy).
Baca juga: Bank Mandiri Berhasil Himpun DPK Capai Rp1.699 Triliun di 2024
Rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terkendali di level 0,97 persen pada akhir 2024, turun 5 basis poin (bps) dari periode tahun sebelumnya.
Adapun DPK Bank Mandiri tercatat tumbuh 7,73 persen (yoy) menjadi Rp1.699 triliun, dengan porsi CASA mencapai 80,3 persen dari total DPK. (*)
Editor: Yulian Saputra