Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak di zona hijau pada perdagangan hari ini, Senin, 16 Juni 2025, pukul 11:05 WIB. IHSG tercatat menguat 0,32 persen ke posisi 7.188,82 setelah sebelumnya dibuka turun ke level 7.158,90.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, mengatakan bahwa pasar saham Indonesia pada pekan ini akan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen global dan domestik.
Ia menyebut, dari sisi global, pasar akan terdampak oleh dinamika konflik bersenjata antara Israel dan Iran. Konflik tersebut memanas setelah Israel menyerang wilayah Iran pada Jumat, 13 Juni 2025.
“Kalau dari global terkait dengan dinamika konflik bersenjata antara Israel dengan Iran dan juga di sisi lain para pelaku pasar juga menantikan terkait dengan summary economic projection dari The Fed,” ujar Nafan kepada Infobanknews di Jakarta, Senin, 16 Juni 2025.
Baca juga: Awal Pekan, IHSG Dibuka Mixed ke Level 7.174
Menurutnya, dengan memanasnya konflik Israel-Iran, proyeksi kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, perlu menjadi perhatian, khususnya terkait arah suku bunga ke depan.
“Perihal proyeksi kebijakan moneter dari The Fed atau akan direvisi kembali, sehubungan dengan adanya dinamika perang ini menyebabkan jadinya tekanan inflasi ya karena harga minyak bumi saja mengalami kenaikan,” imbuhnya.
Saat ini, tingkat suku bunga The Fed masih berada di level 5,25-5,50 persen, setelah dipertahankan pada periode Mei 2025. The Fed telah menahan suku bunga tersebut untuk keenam kalinya.
Sentimen Perang Dagang dan Harapan Kebijakan Dovish
Selain konflik geopolitik, dinamika perang dagang juga masih menjadi sentimen yang memengaruhi pergerakan pasar. Dengan keadaan itu, pelaku pasar berharap The Fed mempertimbangkan tekanan inflasi yang terjadi agar bersikap lebih dovish dalam menentukan arah kebijakan pelonggaran moneter pada tahun ini.
Baca juga: IHSG Sesi I Berbalik Ditutup Merah ke Level 7.165
Adapun dari sentimen domestik pun pelaku pasar juga menantikan kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam menerapkan suku bunga acuannya, yang mana BI sebelumnya telah memangkas suku bunga pada periode Mei 2025.
Suku bunga acuan BI dipangkas 25 basis poin (bps) menjadi 5,50 persen, lalu suku bunga deposite facility juga turun 25 bps menjadi 4,75 persen. Sementara, suku bunga lending facility di posisi 6,5 persen. (*)
Editor: Yulian Saputra