Jakarta – Alasan dari Komisi XI DPR-RI memilih kembali Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) hari ini (20/3), karena dinilai mampu melewati masa-masa krisis yang terjadi sebelumnya, seperti pandemi Covid-19 dan ketidakpastian geopolitik.
Anggota Komisi XI, Eriko Sotarduga, sebelumnya menyatakan bahwa calon Gubernur BI harus mendekati sempurna, hal ini karena di masa yang akan datang masalah yang dihadapi akan semakin berat.
“Karena memang yang dihadapi ke depan ini jauh lebih berat, waktu yang lalu kita sudah melewati masa-masa periode covid yang sangat berat dan itu bisa dilalui dengan kerjasama yang bersama antara DPR RI mewakili rakyat bersama dengan juga KSSK baik BI, Kemenkeu, begitu juga LPS dan bersama OJK,” ucap Eriko usai fit and proper test di Jakarta, 20 Februari 2023.
Tantangan yang lebih berat tersebut, ditandai oleh beberapa bank di luar negeri seperti Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank yang mengalami kebangkrutan.
Oleh karena itu, Perry Warjiyo dalam paparannya telah mengusung tujuh strategi dan kebijakan BI untuk mendukung ketahanan dan kebangkitan perekonomian nasional 2023-2028.
“Perry Warjiyo dianggap memang mempunyai kemampuan yang khusus, yang sudah bisa melewati, dimana pada saat beliau memulai 2018 disaat ekonomi sedang bergejolak dan kemarin dapat melewati masa-masa covid dengan baik pula dan inilah yang diputuskan bersama secara aklamasi oleh seluruh anggota dewan dari komisi XI,” imbuhnya.
Adapun, Komisi XI DPR-RI akan melaporkan hasil keputusan tersebut pada rapat sidang paripurna yang akan dilaksanakan paling cepat esok hari atau paling lambat satu bulan sebelum masa jabatan Perry Warjiyo habis. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra