Jakarta – Financial Technology (Fintech) peer-to-peer (P2P) lending Modalku mengumumkan untuk menunjuk Muhamad Chatib Basri secara resmi menjadi penasihat startup P2P lending terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara itu. Chatib Basri yang merupakan mantan Menteri Keuangan, dianggap memiliki peran penting untuk mendorong bisnis Modalku.
Keahlian dan pengalaman Chatib Basri di bidang makroekonomi dan regulasi, saat masih menjabat Menteri Keuangan serta perannya sebagai figur publik, sangat mendukung visi dan misi Modalku untuk menyediakan akses ke modal usaha bagi setiap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berpotensi dan layak mendapatkan kredit.
Chatib mengatakan, industri P2P lending memberikan akses pembiayaan bagi UMKM yang belum sepenuhnya terlayani oleh institusi keuangan formal. Oleh karena itu, platform Modalku menjadi salah satu wadah yang berpotensi memacu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Melalui pangsa pasar baru, kerja sama P2P lending dengan institusi finansial lainnya dapat mewujudkan ekosistem keuangan digital yang lebih baik.
“Dengan kolaborasi bersama Modalku, saya ingin memberikan kontribusi positif di bidang teknologi untuk mendukung inklusi keuangan demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Chatib dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018.
Di tempat yang sama Co-Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya menambahkan, dengan ditunjuknya Chatib Basri menjadi penasihat Modalku, tentu menjadi langkah yang baik dalam mendukung bisnis P2P lending. Pihaknya percaya, bahwa kehadiran Chatib Basri juga akan mendorong Modalku untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan untuk lebih baik lagi dalam ke depannya.
Baca juga: Pemerintah Tunjuk Modalku Jadi Mitra Distribusi Surat Utang SBR004
“Merupakan suatu kehormatan bahwa pakar ekonomi sekaliber Dr. Muhamad Chatib Basri menerima penetapan menjadi penasihat Modalku. Dari awal Modalku berdiri, beliau mempercayai visi kami dan mendorong agar Modalku mencapai potensinya. Penetapan ini menjadi langkah selanjutnya dalam kolaborasi kedua pihak,” ucapnya.
Di sisi lain, wawasan Chatib Basri tentang makroekonomi akan membantu Modalku menghadapi perubahan dunia finansial di masa depan serta memotori ekonomi tanah air melalui sektor usaha kecil yang kuat.
Modalku penyedia layanan P2P lending, memberikan pinjaman bagi UMKM lokal yang berpotensi untuk dapat memperoleh pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp2 miliar yang didanai oleh pemberi pinjaman platform melalui pasar digital. Sejak berdiri, Modalku telah menyalurkan total pendanaan crowdfunding sebesar lebih dari Rp2,3 triliun bagi lebih dari 8.500 pinjaman UMKM di Asia Tenggara.
Dari total pinjaman UMKM kawasan regional ini, Modalku sendiri telah menyalurkan hampir Rp1,2 triliun bagi UMKM Indonesia. Pinjaman usaha Modalku digunakan UMKM untuk tujuan perkembangan dan ekspansi bisnis. Dalam skala makro, memberdayakan UMKM yang berpotensi namun sulit mendapatkan akses kredit menguatkan ekonomi nasional karena akan memperbesar kontribusi UMKM bagi Produk Domestik Bruto (PDB).
Berdasarkan data terakhir Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia menunjukkan bahwa 99,99 persen dari semua usaha di Indonesia termasuk kategori UMKM, tetapi kontribusi sektor UMKM bagi total PDB tidak sebanding, atau sebesar 60,34 persen.
Sejak berdiri, Modalku telah meraih Pendanaan Seri A dan Seri B terbesar bagi platform P2P lending di Asia Tenggara, masing-masing sebesar Rp100 miliar dan Rp350 miliar. Pendanaan Seri B Modalku, yang diumumkan April 2018, didukung oleh SoftBank Ventures Korea, Sequoia India, Alpha JWC Ventures Indonesia, serta Golden Gate Ventures. Di Asia Tenggara, Modalku beroperasi di Indonesia, Singapura, dan Malaysia. (*)