Jakarta – Emiten jasa konstruksi infrastruktur, PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA) mengaku telah meraih kontrak baru di tahun ini dari CNQC (South Pacific) Holding Pte LTD sebesar Rp1 triliun yang terbagi menjadi dua proyek di Bali dan Bekasi, Jawa Barat dengan waktu pengerjaan hingga 2019.
Direktur Utama MTRA, Bisman Novel Maraden Firdaus Simatupang mengatakan, dua kontrak baru tersebut terdiri atas Crea Resort Office di Nuisa Dua, Bali dan Metrolink Logos Project di Bekasi, Jawa Barat. “Saat ini sektor swasta domestik masih menahan investasi, sehingga kami mengalami penurunan kontribusi dari swasta,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 26 Januari 2018.
Dia mengungkapkan, bahwa peran investor swasta itu justru berbading terbalik dengan BUMN yang secara agresif mengembangkan infrastruktur. “Namun, pada umumnya proyek-proyek pemerintah memiliki proses pengerjaan dalam waktu jangka panjang. Kami membatasi untuk mengerjakan proyek pemerintah,” ucapnya.
Sehingga, kata dia, perseroan lebih terkonsentrasi untuk mendapatkan kontrak dari mitra asing, seiring peningkatan kepercayaan investor global terhadap perekonomian Indonesia. “Tetapi, hingga akhir tahun kemarin kontribusi BUMN terhadap pendapatan perseroan masih mencapai 60 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, guna mendukung kinerja di 2018, MTRA menganggarkan belanja modal (capex) berkisar Rp150 miliar-Rp200 miliar. Belanja modal tersebut akan dibiayai dari kas internal MTRA dan sebagian lagi bersumber dari perbankan maupun penerbitan medium term notes (MTN).
Menurut Bisman, perseroan akan menerbitakan MTN sebesar Rp200 miliar pada Semester I-2018. “Para pemegang saham sudah menyetujui penerbitan MTN senilai Rp100 miliar. Diharapkan bisa mencapai Rp200 miliar, karena proyek tahun ini cukup besar,” tutupnya. (*)