Jakarta – Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara melakukan rebranding dengan nama PT BPD Bankaltimtara. Transformasi ini sejalan dengan strategi pemerintah daerah provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang juga berbatasan langsung dengan negara tetangga.
”Perubahan identitas baru ini sekaligus menandai bahwa kiprah kami dalam memberikan layanan perbankan juga akan bisa dinikmati oleh masyarakat tidak hanya di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara namun juga bagi masyarakat seluruh Indonesia,” ujar Direktur Utama Bankaltimtara Zainuddin Fanani, di Jakarta, Rabu, 15 November 2017.
Dalam proesnya, Bankaltimtara melakukan transformasi mulai dari perubahan bentuk badan Hukum BPD Kalimantan Timur yang semula Perusahaan Daerah (PERUSDA) menjadi Perseroan Terbatas (PT) hingga perubahan nama dari BPD Kalimantan Timur (Bankaltim) menjadi BPD Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bankaltimtara).
Perubahan badan hukum, nama dan logo menjadi Bankaltimtara juga merupakan perwujudan dalam mengakomodir sekaligus menampilkan identitas wilayah Provinsi Kalimantan Utara mengingat seluruh pemerintah daerah yang ada di Kalimantan Utara merupakan pemegang saham Bankaltim.
“Perubahan ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat perubahan, sehingga dapat menimbulkan rasa kepercayaan diri, kebanggaan, loyalitas bagi semua sumber daya insani perusahaan. Dengan demikian Bankaltimtara mampu menunjukkan komitmen terhadap masyarakat dan pemangku kepentingan atas peranan yang diembannya,” ucap Zainuddin.
Bankaltimtara merupakan salah satu BPD yang memiliki cakupan wilayah operasi terluas di Indonesia dengan luas total wilayah mencapai 129.066,64 km. Dengan bentang luas wilayah yang mencapai lebih kurang satu setengah kali luas Pulau Jawa tersebut, Bankaltimtara hadir di 122 dari 153 kecamatan yang ada di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara atau sekitar 79,74 persen.
”Kami menyadari bahwa salah satu tantangan yang harus dihadapi Bankaltimtara adalah tantangan geografis. Namun demikian, kami berusaha terus untuk mewujudkan kehadiran kami secara nyata. Membangun jaringan kantor di batas negeri yang awalnya mustahil menjadi sebuah kenyataan,” tutupnya. (*)